Kutacane (Antaranews Aceh) - Sejumlah petani di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, mengeluh dengan lesunya harga jual karet yang kini menyentuh Rp6.000 per kilogram.
"Kini harga karet paling tinggi di tingkat petani hanya Rp6.000 per kilogram," ucap petani karet, Muhammad Yasin (57) di Aceh Tenggara, Kamis.
Yasin merupakan petani karet di Kecamatan Darul Hasanah mengaku, terdapat juga agen atau pedagang pengumpul membeli karet petani seharga Rp5.500 dan Rp5.000 per kilogram.
Sementara pada saat yang bersamaan harga jual karet dari agen ke tingkat industri pengolahan di Sumatera Utara kini mencapai Rp16.000 per kilogram.
"Walau di Medan harga jual karet kini hanya Rp16.000, namun tidak ada dampaknya bagi harga jual getah di Aceh Tenggara tetap anjlok Rp6.000," terangnya.
Abdul Sekedang (31), petani karet lain di wilayah setempat mengatakan, harga jual komoditas perkebunan rakyat itu sempat membaik mencapai Rp12.000 per kilogram.
"Cuma di tahun 2014 harga karet baik, dan petani bergairah menderas getah kebunnya. Namun kini mereka (petani) membiarkan saja di pohon," katanya.
Amin Bereuh, pedagang peegumpul karet mengatakan, bertahannya harga getah karet karena pihaknya harus melakukan penyesuaian terhadap harga pembelian dengan harga pasok pabrik pengolahan di Sumatera Utara.
"Jika kita hitung-hitung dengan biaya muat, dan lalu biaya transportasi, maka kemampuan kami beli dari petani cuma Rp6.000. Tapi kita lihat dulu kadar kekeringan getah itu," katanya.
Amri Selian, tauke getah setempat mengaku, para petani komoditas karet di Aceh Tenggara telah lama menginginkan kenaikan harga yang wajar mencapai Rp8.500 per kilogram dan cenderung naik.
"Tapi wilayah kita ini membutuhkan waktu yang lama sekitar enam hingga tujuh jam ke pabrik pengolahan, akibat dikelilingi oleh pegunungan," katanya.