Meulaboh (Antaranews Aceh) - Harga jual ikan di beberapa pasar seputar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengalami kenaikan drastis menyusul cuaca sangat buruk melanda perairan setempat hingga membuat nelayan tidak melaut.
"Hari ini tidak ada ikan masuk, yang kami jual hari ini adalah pasokan kemarin (Selasa) karena kondisi cuaca saat ini tidak bersahabat," kata salah seorang pedagang ikan Rahmad, kepada wartawan di lokasi pasar bina usaha Meulaboh, Kamis.
Ia menyebutkan, kenaikan rata-rata sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000/Kg, seperti ikan tongkol dari harga Rp15.000 naik menjadi Rp20.000/Kg, kembung dari Rp30.000 naik menjadi Rp40.000/Kg, dencis dari Rp25.000 naik menjadi Rp35.000/Kg.
Ikan segar yang biasanya mereka beli dari toke bangku (distributor) terpaksa dijual mahal karena pengakuan toke bangku menampung/ membeli ikan produksi nelayan dengan harga tinggi sehingga harga jual eceran pun terpaksa dinaikkan.
"Besok (Kamis) kemungkinan besar tidak ada posokan ikan baru, karena kondisi cuaca kabarnya semakin parah. Ini sudah sering terjadi, istilah nelayan ini saat musim barat, sulit mendapatkan ikan,"sebut pria yang mengaku pernah menjadi nelayan itu.
Sementara itu Tata, nelayan asal Padang Seuraet, yang ditemui di lokasi perumahannya, menyampaikan, kondisi bakat (gelombang) di pingir hingga tengah laut saat ini sangat besar dan tinggi, ditambah lagi cuaca hujan serta angin saat malam.
"Bagaimana mau mancing ikan kalau hujan dan badai serta gelombang tinggi. Apabila musim barat maka ikan-ikan semua ke tengah laut, kaena boad kecil tidak mungkin berani melaut dengan kondisi saat ini," ungkapnya.
Biasanya jarak tempuh armada kapal motor nelayan di bawah 10 grosstonage berkisar 8-10 mil, pada perairan tersebut kini sulit didapati ikan-ikan bernilai ekonomis, kalaupun ada ikan campuran di jual di pasar, itu hasil tangkapan nelayan pukat yang tidak berlayar jauh.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ketinggian gelombang laut perairan barat dan selatan Aceh berpotensi terjadi 2,5 meter hingga 3,5 meter, kondisi tersebut berisiko terhadap kapal dengan ukuran kecil, sekalipun Ferry.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Meulaboh, di Nagan Raya, Angga Yudha, yang dikonfirmasi sebelumnya menyampaikan, gelombang tinggi serta angin di tengah laut dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif yang begitu cepat sehingga membawa hujan.
"Kita hanya mengimbau, termasuk kepada nelayan untuk berhati-hati dan waspada. Karena pertumbuhan awan konvektif yang berkembang sangat cepat dan memicu gelombang tinggi serta hujan lebat," katanya menambahkan.
Cuaca buruk melanda wilayah pantai barat Aceh saat ini juga berdampak pada aktivitas pelayaran dari Meulaboh Aceh Barat tujuan Sinabang Kabupaten Simeulue, karena pada rute lintasan itu berbahaya untuk keselamatan pelayaran KMP Teluk Sinabang.
Selain itu, satu unit kapal tongkang pengangkut batubara milik salah satu perusahaan di Aceh, terhempas hingga menumpahkan material batubara ke dalam laut, hingga Rabu, (25/4) siang, kapal tongkang serta material isinya tersebut belum bisa dievakuasi.
Cuaca buruk picu kenaikan harga ikan di Meulaboh
Kamis, 26 April 2018 16:18 WIB