Banda Aceh, 8/2 (Antara) - Puluhan siswa SMAN I Lhoknga Kabupaten Aceh Besar melepas 25 anak penyu (tukik) jenis belimbing ke laut lepas di Pantai Lhoknga, Sabtu.
Kepala SMAN I Lhoknga Elly Suzana di sela-sela pelepasan anak penyu di Lhoknga Kabupaten Aceh Besar mengatakan, pelepasan 25 tukik dari hasil penangkaran tersebut merupakan salah satu upaya agar satwa yang dilindungi itu terus berkembang biak dan tidak terancam punah.
"Ini merupakan pendidikan secara langsung kepada seluruh siswa dalam menjaga dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap keberlangsungan hidup satwa yang terancam punah akibat tingginya pemburuan telur untuk dikonsumsi," katanya.
Elly Suzana menjelaskan dengan keikutsertaan langsung para siswa bersama kelompok masyarakat pelindung penyu akan meningkatkan kepekaan mereka terhadap satwa-satwa yang perlu dilindungi.
"Artinya, dengan pendidikan sejak dini yang dimiliki setiap siswa akan terus termotivasi mereka untuk menjaga dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap berbagai satwa dilindungi yang terancam punah," katanya.
Ia mengatakan program pelepasan penyu yang turut dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) merupakan kerja sama dengan Jaringan Kuala dan juga masyarakat peduli penyu.
Elly mengatakan, sekolah yang dipimpinnya tersebut merupakan salah satu dari tiga sekolah di Indonesia yang menjadi pelaksana program pembersihan pantai, iklim, penyelamatan penyu, pohon bakau dan terumbu karang.
Pihaknya meyakini program yang telah berjalan di sekolah tersebut akan terus dilanjutkan dan pihaknya juga berharap terus adanya pendampingan dari berbagai pihak yang telah membantu kegiatan tersebut.
Sekretaris Jaringan Kuala Marzuki mengatakan SMAN I Lhoknga merupakan sekolah pilot proyek di Aceh dalam melaksanakan lima program tersebut.
Sementara itu Ketua Kelompok masyarakat budidaya penyu Jafaruddin Harun mengatakan dari 50 telur yang dilakukan penangkaran hanya 25 tukik penyu yang berhasil menetas.
"Saat ini masih ada sekitar 100 butir telur penyu lagi dalam penangkaran dan kami perkirakana akan menetas pada akhir Februari," katanya.
Ia menambahkan, telur penyu yang dilakukan penangkaran tersebut selain diambil sendiri dari pantai setempat ada juga diberikan langsung oleh masyarakat.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan penyu dengan tidak mengambil telurnya," demikian Jafaruddin.