Nagan Raya (ANTARA) - Masyarakat petani pengembang komoditas palawija kacang-kacangan di Desa Ujong Sikuneng, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mulai menggunakan mesin sebagai alat untuk membantu pekerjaan menanam biji kacang tanah.
Petani kacang tanah, Bustanul Apriansyah, di Nagan Raya, Aceh, Senin, mengatakan alat sistem pertanian (alsintan) tersebut diberikan oleh Dinas Pertanian Nagan Raya kepada kelompok tani di desa setempat.
"Dengan alat mesin ini sangat mempermudah kami. Biasanya tanam manual dengan anggota 17 orang pekerja bisa menanam seluas 0,7 hektare dalam sehari, tapi sekarang dengan alat tanam ini saya bisa menanam sendiri seluas 0,4 hektar per hari," katanya.
Dengan penggunaan alat tanam kacang itu pun, menurutnya, dapat menghemat biaya pengeluaran yang selama ini digunakan untuk menyewa pekerja atau buruh tani.
"Biasanya kami harus membayar sewa pekerja Rp100.000/orang setiap penanaman, tapi dengan ada alat ini sangat menghemat biaya. Saya bisa kerja sendiri, tidak perlu harus mengeluarkan biaya yang besar," imbuhnya.
Sementara itu, Kasie Tanaman Pangan Dinas Pertanian Nagan Raya, Ibnu Hajar SP yang dikonfirmasi, mengatakan alat tanam otomatis yang diberikan kepada kelompok tani di Desa Ujong Sikuneng itu masih dalam tahap uji coba.
"Iya, ada empat unit alat tanam kacang itu kami berikan kepada kelompok tani di gampong itu (Ujong Sikuneng), masih dalam tahap uji coba. Alhamdulillah jika memang sudah digunakan dan memaksimalkan pekerjaan petani," sebutnya.
Dia juga mengatakan alat tanam itu merupakan bantuan dari pengalokasian dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 diberikan kepada kelompok tani di Desa Ujong Sikuneng.
"Karena kawasan kami merupakan sentra tanaman padi, jadi pengadaan alat-alat itu pun difokuskan kepada petani padi. Memang ada pengadaan alat tanam kacang seperti itu tapi tidak dalam kapasitas yang besar, itupun hanya untuk uji coba," jelasnya lagi.
Dia juga berharap petani di Kabupaten Nagan Raya punya kemauan untuk memanfaatkan lahan kering/ kosong sehingga petani di daerah setempat dapat meningkatkan swasembada pangan.