Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris KONI Aceh M. Nasir Syamaun menyatakan ada beberapa atlet yang mengalami cidera selama pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) 2019 KONI Aceh, namun tidak menghasilkan kondisi fatal hingga menyebabkan atlet gagal mengikuti Pra PON XX dan Porwil Sumatera X.
"Ada yang cidera, kita punya dokter khusus yang mengawal (Pelatda). Kita ada dua dokter yang menjadi anggota KONI, mereka mengawal terus kalau ada atlet kita yang cidera. Namanya juga latihan, bela diri dan segala macam," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan setiap ada atlet yang cidera mereka dengan sigap langsung melakukan penanganan medis. Jika ada yang cidera parah maka atlet diberi terapi serta pengurangan latihan namun mendapat peningkatan dalam bidang yang lain.
Baca juga: Anggaran KONI Aceh masih kurang, atlet Porwil X terancam berangkat dengan bus
"Ada empat cabang olahraga yang (atlet) mengalami cidera, yang cidera parah satu (atlet), tapi itu sedang ditangani. Insyaallah semua mereka bisa main (bertanding di Pra PON XX atau Porwil X), tidak terancam tidak bisa main," kata Nasir.
Nasir menyebutkan beberapa cabang olahraga akan memulai Pra PON XX medio Agustus mendatang, dan Porwil Sumatera X di Bengkulu pada awal November mendatang. KONI Aceh menargetkan sebanyak 30 medali emas dalam Pra PON XX serta finis empat besar dalam Prowil X.
"Di Pra PON 2015 kita berhasil mendapatkan 24 emas, dan di Porwil kita di rangking enam. Dalam beberapa bulan ini masih ada waktu kalau ada atlet yang cidera sedang proses penyembuhan," ungkap Nasir.
Baca juga: Aceh targetkan 10 besar PON 2020 Papua
KONI Aceh mengirim sebanyak 11 cabang olahraga dalam Porwil X di Bengkulu, yakni Atletik, Panjat Tebing, Tinju, Kempo, Muaythai, Renanh, Catur, Billiar, Bulu Tangkis, Sepak Bola, dan Bola Voli. Serta 34 cabang olahraga untuk Pra PON XX.