Aceh Singkil (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) MOR I menyatakan kebutuhan bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium di Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil sebanyak 100 KL per bulan.
“Pertamina berkomitmen untuk menjalankan program BBM satu harga dan terus memastikan BBM bersubsidi tersebut tersedia dengan baik di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulai Balai,” kata Sales Executive Retail wilayah VII PT. Pertamina MOR I,Zulfirman di Pulau Banyak, Minggu.
Ia menjelaskan kehadiran BBM satu harga di Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil diproyeksikan untuk stimulan ekonomi masyarakat setempat.
“Artinya, masyarakat di Pulau Banyak dan nelayan akan mendapatkan harga yang terjangkau sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di kecamatan Pulau Banyak,” katanya.
Ada pun untuk kebutuhan Bio Solar untuk Kecamatan Pulau Banyak sebanyak 32 KL per bulan.
Ia mengatakan kehadiran SPBU di Kecamatan Pulau Banyak tersebut juga untuk memberikan harga yang sama dengan masyarakat di daratan untuk jenis BBM bersubsidi yakni premium dan bio solar.
Menurut dia sebelum hadirnya SPBU di kawasan tersebut masyarakat harus membeli BBM dengan harga Rp10 ribu per liter yang berasal dari Aceh Singkil melalui jalur laut.
Ia mengatakan dengan hadirnya SPBU tersebut masyarakat dapat menikmati harga BBM sesuai di daratan dan tidak perlu bersusah payah untuk membeli dan mengangkut minyak dari daratan, karena untuk saat ini semua menjadi tanggungjawab perusahaan milik pemerintah tersebut.
Ia menjelaskan untuk mendukung pasokan BBM satu harga di Pulau Banyak, BBM tersebut disuplai dari Sumatera Utara dengan menggunakan mobil tangki yang selanjutnya dibongkar di Pelabuhan Aceh Singkil ke kapal kayu pengangkut BBM yang telah ditunjuk oleh perusahaan plat merah tersebut.
Ia mengatakan BBM tersebut akan dikirim melalui jalur laut untuk dibawa ke Kecamatan Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil.
“Kami pastikan bahwa persedian BBM di Pulau Banyak akan tetap aman dan tersedia dengan baik, karena stok akan dikirim segera sesuai dengan ketersediaan di SPBU,” katanya.
Menurut dia dalam pengiriman melalui jalur laut, pihaknya menggunakan kapal kayu yang sudah dilengkapi dua tangki dengan muatan 16 KL yang merupakan moda transportasi milik pengusaha setempat yang menjadi rekanan yang ikut menyukseskan program tersebut.
Menurut dia dalam pengiriman pasokan BBM ke Pulau Banyak, terkadang terkendala dengan pasang surut muara Rawa Singkil.
“Kendati adanya pengaruh pasang surut, pihaknya berkomitmen untuk mengirim BBM tepat waktu dan awak kapal akan menyesuaikan dengan pasang surut, meski harus berangkat malam hari,” katanya.
Pertamina: Kebutuhan BBM di Pulau Banyak capai 100 KL/Bulan
Senin, 9 September 2019 9:27 WIB