Meulaboh (ANTARA) - Aktivitas pelayaran ke pulau terluar Aceh menggunakan kapal roll on roll off (roro) jenis kapal ferry KMP Teluk Sinabang dari Meulaboh, Aceh Barat ke Sinabang, Kabupaten Simeulue, kini kembali normal setelah tertunda enam kali pelayaran sejak 28 Agustus hingga 6 September 2019 lalu akibat cuaca buruk.
"Alhamdulillah, pelayaran ke pulau terluar kini sudah normal kembali setelah cuaca membaik sejak Sabtu (7/9) lalu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, Aceh Barat, Romi Masri kepada Antara, Senin.
Menurutnya, dampak aktifnya pelayaran ke daratan Aceh dari kawasan pulau terluar tersebut juga menyebabkan animo masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi laut di daerah itu kembali bergairah.
Bahkan puluhan truk yang mengangkut bahan pokok serta aneka kebutuhan masyarakat di Pulau Simeulue, Aceh tersebut juga kembali lancar sehingga kebutuhan masyarakat di wilayah kepulauan ini tetap normal.
Romi mengakui dengan aktifnya aktivitas pelayaran dari Meulaboh-Sinabang atau pun sebaliknya, juga sangat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pasalnya, warga yang akan berangkat ke kawasan pulau atau pun ke daratan Aceh melalui Pelabuhan Meulaboh, Aceh Barat, dapat menghemat biaya transportasi karena akses menuju ke pusat ibukota Provinsi Aceh, jauh lebih murah jika dibandingkan dengan daerah lainnya di daratan barat selatan Aceh.
"Banyak biaya yang bisa dihemat penumpang jika berlayar di Pelabuhan Meulaboh, bisa mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per penumpang," kata Romi menambahkan.
Aktivitas pelayaran pulau terluar di Aceh Barat kembali normal
Senin, 9 September 2019 20:30 WIB