Kualasimpang, Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang sedang mengagas agar wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai pilot project skill development center atau proyek percontohan pusat pengembangan keahlian tenaga kerja di provinsi paling barat Indonesia.
"SDC (Skill Development Center) ini, merupakan salah satu forum yang bisa membantu mengurangi pengangguran. Hari ini, kita sedang berusaha meningkatkan potensi termasuk kesiapan sumber daya manusia di Aceh Tamiang," jelas Bupati Aceh Tamiang, Mursil di Kualasimpang, Rabu.
Baca juga: Pemkab Aceh Tamiang bertekad tekan buta aksara hingga ke dusun
Hal itu diungkapkan Mursil ketika membuka bimbingan teknis pengurus forum dan koordinasi "workplace skill development center" Kabupaten Aceh Tamiang yang berlangsung di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat selama tiga hari mulai 23 hingga 25 Oktober 2019.
Dalam kegiatan diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh bekerjasama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Tamiang, Bupati Mursil mengatakan, gagasan SDC ini diharapkan membawa dampak positif khususnya bagi daerah yang terletak di wilayah perbatasan Aceh-Sumatera Utara.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tamiang usulkan dua truk sampah pada 2020
Ia mengklaim, pemkab setempat bakal memberikan perhatian serius dan komitmen yang tinggi dalam mengemban tugas terkait penanganan masalah ketenagakerjaan dan pengangguran terutama di daerah penghasil minyak sawit tersebut.
Melalui pertemuan ini, lanjut dia, pihaknya berharap dapat memberikan pemahaman bagi tim dalam rangka penyiapan dalam menyusun berbagai strategi dan penanganan terkait masalah ketenagakerjaan, mulai dari penyiapan data potensi wilayah, data pencari tenaga kerja, eksekusi, dan monitoring.
"Sebab, generasi sekarang perlu memiliki kemampuan dan kompetensi tertentu. Terutama ditingkat sekolah kejuruan," terang Mursil.
Kepala Seksi Pemberdayaan BLK Aceh, Susanto, selaku Ketua Panitia kegiatan ini merupakan melaporkan bahwa bimtek pengelola SDC diarahkan untuk mendesain penanganan masalah ketenagakerjaan dan pengangguran di Aceh Tamiang.
"Tingkat pengangguran di Aceh mencapai 5,43 persen dari total angkatan kerja. Angka ini masih tinggi, bila dibandingkan dengan persentase nasional," katanya.
Meski demikian, ucap dia, peluang Aceh Tamiang dalam menuntaskan masalah pengangguran sangat besar. "Ini berdasarkan perhitungan peluang kerja yang dewasa ini, juga cukup besar. Namun perlu diintegrasikan program antar instansi untuk selesainya masalah ini," tegas Susanto.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Tamiang, Muhammad Zein, menyebut, penanganan persoalan ketenagakerjaan dan pengangguran selama ini tidak bisa bertumpu hanya oleh satu dinas atau instansi saja.
"Tapi harus dilakukan secara komprehensif, masif, dan terstruktur. Maka diharapkan dapat menekan angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di Aceh Tamiang," terangnya.