Bengkulu (ANTARA) - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu saat ini sedang mempelajari kemungkinan penghentian penyidikan kasus pembunuhan Wina Mardiani (20) Mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu.
Pasalnya, tersangka utama pembunuhan yakni Pardi bin Suhaila (29), Jumat malam (21/12) dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu pasca upaya bunuh dirinya digagalkan oleh pihak keluarga pada Rabu malam (18/12) lalu.
Baca juga: Flash: Seorang Brimob tewas dikeroyok warga
Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, kepastian apakah penyidikan kasus ini akan dihentikan atau tetap dilanjutkan pasca tersangka utama pembunuhan meninggal dunia akan ditentukan dalam gelar perkara khusus yang akan dilakukan Polres Bengkulu bersama Polda Bengkulu.
"Nanti kita akan laksanakan gelar perkara khusus di Polda Bengkulu. Kita akan tentukan ini apakah di SP3 (dihentikan) atau seperti apa. Tetapi kalau tersangka meninggal dunia kita harus laksanakan SP3," kata Indramawan di Bengkulu, Minggu.
Baca juga: Janda kaya ditemukan tewas bersimbah darah
Dijelaskan Indramawan, penyidik sama sekali belum melakukan pemeriksaan terhadap tersangka pemubunuhan ini, karena sejak hari pertama ditangkap, tersangka Pardi sudah dalam kondisi kritis dan tak sadarkan diri pasca upaya bunuh dirinya digagalkan oleh pihak keluarga.
Kata Indramawan, hingga saat ini polisi belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologi dan motif yang dilakukan tersangka sehingga tega menghabisi nyawa korban, sebab belum ada keterangan apa pun yang diperoleh dari tersangka utama pembunuhan ini.
"Sejak dari kemarin almarhum ini tidak bisa diajak bicara karena masih di ruang ICU. Karena tersangka meninggal jadi kita tidak bisa menggali lebih dalam lagi," jelas Kasat Reskrim Polres Bengkulu.
Baca juga: Serangan sekelompok sipil bersenjata, satu anggota polisi luka tembak di pundak dan perut meninggal
Indramawan menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa tersangka, termasuk melakukan berbagai upaya medis seperti operasi.
Kondisi kesehatan tersangka diketahui mulai memburuk sejak pukul 21.15 WIB, Jumat malam (21/22). Saat itu, kondisi detak jantung tersangka mulai melemah. Tim medis rumah sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu pun sempat memberikan bantuan pernapasan. Namun sekitar pukul 21.40 WIB tersangka dinyatakan meninggal dunia.
Tersangka tewas, polisi pelajari kemungkinan penghentian kasus pembunuhan mahasiswi
Minggu, 22 Desember 2019 11:33 WIB