Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh Elvrida Rosa menyarankan agar Pemerintah Aceh melalui instansi terkait dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dalam setiap musim tanam padi khususnya.
“Saat ini kita sudah sangat bergantung pada pupuk kimia sehingga saat terjadi kelangkaan juga ikut berdampak pada petani,” kata Dekan Fakultas Pertanian Unaya, Aceh di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan penggunaan pupuk kimia sudah seharus dikurangi secara bertahap karena biaya yang harus dikeluarkan juga relatif mahal.
Menurut dia penggunaan pupuk organik akan sangat menguntungkan petani dan sangat mudah untuk diperoleh serta harga sangat terjangkau.
“Penggunaan pupuk organik juga akan memberikan nilai tambah terhadap hasil pertanian yang dihasilkan petani,” katanya.
Ia mengatakan untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dan mengurangi pupuk kimia adalah dengn meningkatkan pendampingan dan pelatihan untuk pembuatan kompos dikalangan petani.
“Aceh memiliki banyak bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos yang dapat digunakan terhadap tanaman pertanian,” katanya.
Ia mengatakan Aceh memiliki banyak sekam dan juga jerami padi yang tidak dimanfaatkan oleh petani sebagai bahan baku pupuk organik.
“Jerami hanya digunakan sebagai pakan ternak, padahal dapat juga menjadi bahan kompos,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini juga telah membuat Pupuk organik bioaktivator kompos (biokos) yang saat ini dalam proses pembuatan merek dagang.