Banda Aceh (ANTARA) - Pengusaha asal Aceh yang telah merambah pasar nasional dan internasional menyatakan siap mengerahkan alat-alat kerja untuk mendukung Pusat Logistik Berikat Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong Aceh Besar.
“Insya Allah seluruh alat kerja pendukung PLB seperti forklift, prime mover, trailer, telehandler, tronton sudah siap beroperasi dan akan dimobilisasi ke Aceh dengan menyesuaikan progres PLB,” kata CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid dalam siaran pers diterima Antara di Banda Aceh, Minggu.
Baca juga: Tujuh "tenant" masuk KIA Ladong Aceh 2020
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi pidato Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di hadapan Presiden Joko Widodo terkait optimisme kebangkitan ekonomi Aceh salah satunya KIA Ladong.
Ia menjelaskan selain alat kerja pendukung, pihaknya juga akan memobilisasi alat berat utama untuk menangani kontainer yaitu reach stacker dengan kapasitas 45 ton ke KIA Ladong.
Baca juga: Pemerintah Aceh bebaskan sewa di KIA Ladong
Ia mengatakan sebagai perusahaan yang hadir pertama di KIA Ladong, dirinya sangat mengapresiasi optimisme yang disampaikan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah terhadap ekonomi dan juga investasi di Aceh dengan meminta langsung dukungan dari Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Pemerintah Aceh jajaki kerja sama dengan perusahaan Marmer
“Saya mencatat ada tujuh permohonan Plt Gubernur Aceh yang disampaikan ke kepada Bapak Jokowi yang mayoritas bicara tentang ekonomi. Saya mengapresiasi sambutan yang memberikan optimisme ekonomi Aceh akan bangkit dan investor akan ke sana,” katanya.
Menurut dia, apa yang disampaikan oleh Plt Gubernur Aceh marupakan salah satu upaya membangun daerah dengan mempercepat KEK, KIA dan BPKS Sabang.
Ismail yang sudah berinvestasi di KIA Ladong berharap percepatan Pembenahan dan Penyediaan BASIC infrastruktur untuk mendukung percepat realisasi investasi sehingga menjadi salah satu daya tarik bagi investor yang akan masuk untuk berinvestasi .
Ismail mengatakan Pusat Logistik Berikat merupakan suatu kawasan yang akan menjadi tempat konsolidasi barang-barang atau komoditi unggulan Aceh yang dihasilkan oleh masyarakat untuk tujuan ekspor dan tempat transit barang-barang import tujuan industri yang masih mendapatkan fasilitas Penangguhan pajak impor.
Ismail menambahkan untuk perizinan di Aceh sangat cepat karena semua pihak sudah sangat serius dan fokus mewujudkan kemandirian ekonomi Aceh.
“Kemiskinan di Aceh bisa berkurang jika roda ekonomi berputar di masyarakat. Salah satunya melalui gerbang ekspor impor dan pelabuhan,” katanya.
PT Trans Continent merupakan perusahaan yang bergerak di bidang multi moda transport, logistics & supply chain dengan core business di bidang industri pertambangan, perminyakan, energi serta perdagangan domestik maupun internasional dengan 19 cabang di Indonesia, dua di luar negeri (Australia & Filipina) serta jaringan kerja di 80 negara.
Pengusaha siap kerahkan alat kerja dukung pusat logistik di KIA Ladong
Minggu, 23 Februari 2020 17:23 WIB