Meulaboh (ANTARA) - Sebanyak 102 jiwa atau 39 kepala keluarga (KK) warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat kini sudah menempati bantuan rumah yang tuntas dibangun pemerintah pada tahun 2019 lalu.
Rumah yang ditempati oleh masyarakat terpencil tersebut merupakan tipe 24 meter persegi, dan masyarakat turut mendapatkan aneka bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Pemerintah sangat sayang kepada masyarakat Sikundo, mulai dari Bapak Presiden, Gubernur dan bupati sangat sayang kepada masyarakat. Tolong rumah yang sudah dibangun ini agar ditempati dan tidak ditinggalkan,” kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS mewakili Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Sabtu saat meresmikan penggunaan 39 rumah di lokasi KAT Sikundo, Aceh Barat.
Menurutnya, bantuan rumah yang sudah selesai dibangun pada akhir tahun 2019 lalu merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan warga.
Untu itu, kata Ramli MS, masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sikundo agar dapat memanfaatkan bantuan rumah termasuk aneka bantuan pangan, jatah hidup, serta aneka bantuan lainnya dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan perekonomian warga.
“Jangan nanti ketika sudah kehabisan beras atau pangan, minta lagi ke pemerintah. Jangan seperti itu, masyarakat harus mandiri. Kelola dan manfaatkan semua bantuan yang sudah diberikan ini,” kata Ramli MS mengharapkan.
Selain itu, ia juga meminta peran TNI, Polri serta Camat di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, agar terus membimbing masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sikundo agar masyarakat di wilayah pedalaman tersebut agar mampu mandiri secara ekonomi, dan meningkatkan produktivitas agar menjadi percontohan bagi masyarakat lainnya di Tanah Air.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, Teuku Ahmad Dadek mengatakan Pemerintah Aceh berharap masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sikundo, Aceh Barat, harus mampu mengelola aneka bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah menjadi produk yang bisa menghasilkan pendapatan masyarakat.
Bahkan ia mengharapkan agar masyarakat KAT Sikundo lebih produktif dengan mengembangkan aneka tanaman seperti pohon salak atau durian musang king, sehingga nantinya daerah tersebut mampu menjadi penopang ekonomi di Kecamatan Pante Ceureumen, termasuk di Kabupaten Aceh Barat.
Bahkan ia juga mengharapkan di dalam pengelolaan dana desa, masyarakat di daerah terpencil ini harus mampu menjadi contoh yang dapat menggerakkan perekonomian di daerah, sehingga pendapatan masyarakat semakin meningkat.
Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Aceh, Devi Riansyah AKS dalam laporannya juga mengatakan sejak tahun 2019, 39 kepala keluarga masyarakat Komunitas Adat Terpencil(KAT) Sikundo, Aceh Barat juga telah mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah pusat yang dialokasikan melalui APBN serta bantuan dari Pemerintah Aceh melalui APBA.
Bantuan yang sudah diserahkan tersebut masing-masing bantuan jatah hidup (jadup) selama satu tahun penuh bersumber dari APBN dan APBA, kemudian bantuan bibit palawijabeserta peralatan kerja, bantuan bibit jagung beserta pupuk.
“Bahkan, Pemerintah Aceh juga sudah menyalurkan bibit tanaman keras berupa bibit tanaman salak, dan masing-masing kepala keluarga mendapatkan 110 bibit,” kata Devi Riansyah menambahkan.
Selain itu, seluruh rumah yang ada di KAT Sikundo juga telah dialiri aliran listrik atas kerjasama PT PLN (Persero) wilayah Aceh dengan Dinas Pertambangan Energi Aceh.
Bahkan untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MKC), kata dia, juga sudah dibangun dari dana corporate social responsibility (CSR) PT Mifa Bersaudara, katanya menuturkan.