Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 15 juta bahan baku vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech Ltd akan tiba pada Selasa, dan kemudian akan diproduksi oleh PT Bio Farma Perseo untuk menjadi vaksin berbentuk jadi.
“Ada berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang besok dari Sinovac,” kata Budi dalam telekonferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Proses pembuatan bahan baku vaksin tersebut untuk menjadi vaksin, kata Budi, membutuhkan waktu satu bulan. Dengan begitu, pada awal Februari sebanyak 12 juta dosis vaksin telah tersedia.
“Ini akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam jangka waktu satu bulan sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini,” ujarnya.
Selain itu, ujar Budi, kerja sama multilateral dengan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) juga telah menghasilkan kesepakatan yang baik. Indonesia mengharapkan dapat memperoleh minimal 54 juta dosis hingga 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI.
“Mungkin itu bisa datang lebih cepat, di akhir Februari atau awal Maret. Vaksin yang datang dari GAVi itu pilihannya Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Novavax, yang sudah dapat izin persetujuan negara asal,” kata Budi.
Saat ini, dia masih berdiskusi dengan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto untuk memutuskan jenis vaksin dari GAVI yang akan digunakan. Hal itu karena vaksin tersebut akan diberikan kepada masyarakat di atas usia 60 tahun.
“Kami sekarang lagi berdiskusi juga jenis apa yang mau kita ambil karena vaksin-vaksin ini bisa diberikan di atas usia 60 tahun di atas usia 60 tahun,” kata Mantan Wakil I Menteri BUMN itu.*