Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menargetkan produksi padi sebagai bahan pangan di musim tanam rendangan tahun 2021 mencapai 34.800 ton di areal sawah seluas 5.800 hektare.
“Di musim tanam rendengan ini, kita menargetkan rata-rata produksi padi petani minimal mencapai enam ton per hektare sawah,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat Naswir di Meulaboh, Selasa.
Naswir menjelaskan target 34.800 ton padi pada musim tanam rendengan tahun 2021 tersebut karena disebabkan belum banyaknya petani yang menanam padi karena disebabkan oleh faktor alam.
Diantaranya seperti masih tingginya potensi curah hujan di Kabupaten Aceh Barat, sehingga petani khawatir tanaman padi akan terendam banjir, serta sejumlah kendala lain seperti faktor gangguan disebabkan cuaca.
Biasanya, katanya, pada musim tanam gadu 2020 lalu, jumlah luas sawah yang ditanami padi oleh petani di Kabupaten Aceh Barat mencapai 10.153 hektare dengan produksi padi mencapai 60.918 ton hingga mencapai 70.000 ton lebih.
Meski luas lahan sawah yang ditanami pada musim tanam rendengan ini mengalami penurunan mencapai 50 persen dari total luas sawah di Aceh Barat, Naswir menegaskan hal tersebut tidak berdampak terhadap kebutuhan pangan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan padi.
Karena produksi padi petani di daerah ini masih tersimpan setelah dilakukan panen pada musim tanam gadu pada akhir tahun 2020 lalu.
“Jadi ada kebiasaan petani di Aceh Barat yang menyimpan hasil padi usai ditanam, sehingga sebagian besar petani masih menyimpan padi sebagai kebutuhan pokok untuk kebutuhan stok pangan,” demikian Naswir.