Aceh Tamiang (ANTARA) - Bupati Aceh Tamiang Mursil meresmikan wahana bermain dan kuliner Taman Desa Harum Sari, di Kecamatan Tamiang Hulu dengan harapan mampu menggerakan perekonomian masyarakat pedalaman di kabupaten itu.
Peresmian yang ditandai dengan gunting pita dan teken prasasti ini, Sabtu malam, menyedot perhatian ratusan masyarakat pedalaman wilayah hulu. Mereka bondong-bondong mendatangi taman tersebut.
“Taman ini dirancang sangat indah tidak kalah dengan taman-taman yang ada di kota. Saya yakin tempat ini dapat memacu perputaran ekonomi masyarakat Harum Sari,” kata Mursil.
Bupati menilai inovasi taman Harum Sari yang dihiasi dengan tulisan huruf timbul neon boks “Welcome To Harum Sari Kecamatan T Hulu Kabupaten Aceh Tamiang” sangat luar biasa cantik.
Namun bupati minta lampu neon boks dirawat tidak sering mati dan dinyalakan pada saat wahana bermain itu buka malam Kamis dan Minggu untuk menghindari pemborosan listrik.
“Simbol tulisan seperti ini hanya ada dua di Aceh Tamiang, di Kuala Simpang dan Harum Sari. Bahkan saya lihat lebih indah di Harum Sari,” ungkap Mursil.
Mursil juga berpesan masyarakat Harum Sari makin kompak untuk menjaga kebersihan dengan menyediakan tong sampah di sekitar wahana.
“Ini sudah sangat indah sekali, jadi jangan buang sampah sembarangan. Kalau tempat yang indah ini tercemar oleh sampah maka akan rusak keindahannya,” imbau Mursil.
Datok Penghulu (kepala desa) Harum Sari Marwanto mengatakan pembuatan ikon tulisan lampu tersebut memakan waktu satu bulan.
Sejumlah item yang dibangun terdiri dari tulisan huruf timbul, dinding tembok dan taman bermain anak dengan menelan anggaran badan usaha milik kampung (BUMK) dana desa tahun 2021 sebesar Rp130 juta.
“Desain tetap dari saya sendiri mulai dari nol sampai jadi, yang buat kita serahkan orang dari luar,” kata Marwanto.
Tujuan dari inovasi ini, lanjut Marwanto, untuk memoles kampung supaya tampak indah sekaligus untuk menarik minat pedagang berjualan di tempat bermain anak-anak.
“Kami ingin ciptakan sumber pendapatan baru di kampung untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Saat ini jumlah pedagang sudah ada sekitar 20 khusus warga Harum Sari. Kalau pengunjung sudah ramai setiap hari datang dari sejumlah kampung tetangga,” pungkas Marwanto.