Tapaktuan, 31/12 (Antaraaceh) - Anggota DPRK Aceh Selatan Tgk Mustarudin mengatakan ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Kluet Utara dengan Kluet Tengah yakni dari Desa Kampung Paya sampai Menggamat sepanjang 14 Km kondisinya saat ini sudah rusak parah.
Kanan kiri badan jalan dimaksud dipenuhi lobang-lobang besar dengan lebar mencapai 100 Cm serta kedalaman mencapai 50 Cm sehingga menyulitkan warga untuk melintas. Tak jarang, warga pengguna jalan saat melintasi ruas jalan dimaksud mengalami kecelakaan akibat terperosok ke dalam lobang.
“Tidak hanya masyarakat umum yang sudah banyak menjadi korban akibat terjatuh dari kendaraannya saat melintas, tapi beberapa kendaraan roda empat pengangkut hasil pertanian masyarakat juga sudah banyak yang mengalami kecelakaan. Hasil pertanian yang di angkut seperti Jagung dan Sawit berhamburan di badan jalan,” katanya di Tapaktuan, Rabu.
Penderitaan masyarakat semakin bertambah lagi, ujar Mustarudin, jika musim hujan dan musim kemarau telah tiba. Sebab, jika musim hujan badan jalan yang di penuhi lobang –lobang besar itu penuh dengan air sehingga badan jalan itu tidak ubahnya sudah seperti kubangan kerbau.
Jika musim kemarau, badan jalan yang aspalnya sudah terkelupas itu dipenuhi dengan debu yang berterbangan sehingga sangat mengganggu pernapasan masyarakat baik yang sedang melintas maupun masyarakat yang bermukim di sepanjang ruas jalan dimaksud.
“Persoalan ini sebenarnya sudah menjadi keresahan luar biasa bagi masyarakat Kluet Utara dan Kluet Tengah. Sebab akibat debu yang berterbangan itu sudah cukup ramai masyarakat yang terjangkit penyakit Inspeksi Radang Tenggorokan dan Saluran Pernapasan (ISPA),” ungkapnya.
Dia menambahkan, selain di Desa Kampung Paya sampai Desa Ruak Kecamatan Kluet Utara, kerusakan jalan paling parah juga terjadi di Gunung Menggamat akibat terjadi longsor tanah beberapa waktu lalu.
“Ruas jalan sepanjang Gunung Menggamat juga rusak parah bahkan beberapa titik terlihat sudah ambruk akibat longsor beberapa waktu lalu sehingga lebar badan jalan saat ini sudah semakin menyempit. Khusus kendaraan roda empat sangat sulit untuk melintas, apalagi jika pas berpapasan kendaraan roda empat terpaksa harus mundur satu,” sebutnya.
Karena itu, dia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan segera membangun jalan mulai dari Kluet Utara sampai Menggamat sepanjang 14 Km tersebut, agar akses transportasi masyarakat dapat kembali lancar sehingga memudahkan mereka untuk mengangkut hasil produksi komoditas pertanian.
“Khusus untuk persoalan longsor di Gunung Menggamat, harapan kami adalah agar mendapat perhatian prioritas utama segera di tangani oleh Pemkab Aceh Selatan. Sebab jika hal itu tidak di tangani segera, kami khawatirkan jika kembali terjadi hujan lebat maka dapat dipastikan di lokasi itu akan kembali terjadi longsor. Jika hal itu sampai terjadi maka dapat di pastikan hubungan transportasi dari Kluet Utara ke Menggamat maupun sebaliknya akan terputus total,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Bina Marga Aceh Selatan Tuanku Bahrumsyah mengatakan, untuk pembangunan ruas jalan Kluet Utara sampai Menggamat Kecamatan Kluet Tengah memang sudah menjadi program prioritas pihaknya dalam tahun 2014.
“Pembangunan jalan itu memang sudah masuk dalam program tahun 2014. Hanya saja teknis pembangunannya kita lakukan dengan sistem mundur dari belakang yakni kita mulai dulu dari ujung Menggamat yakni dari Desa Simpang Tiga,” jelas Bahrum.
Untuk tahap awal, sambung Bahrum, pembangunan jalan itu di lakukan dulu sepanjang 2 Km yakni dari Desa Simpang Tiga sampai Desa Simpang Dua Menggamat. Sedangkan sisanya, kembali akan di programkan anggarannya dalam tahun 2015.
Menurutnya, di ambil kebijakan sistem mundur pembangunan jalan Kluet Utara- Menggamat itu selain bertujuan untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat pedalaman Menggamat yang belum pernah merasakan jalan aspal di Desanya juga untuk menghindari kembali rusaknya jalan yang baru di bangun karena saat ini sedang berlangsung proses pengangkutan batu besar (batu gajah) menggunakan kendaraan dum truck interculer besar oleh kontraktor pelaksana pekerjaan pembangunan tanggul sungai (Krueng) Kluet.
“Saat ini mobil dum truck interculer besar sedang hilir mudik mengangkut batu-batu besar untuk pembangunan tanggul Sungai Krueng Kluet. Sehingga jika kita bangun dulu jalan mulai dari Desa Kampung Paya, maka secara otomatis badan jalan yang baru di bangun itu kembali akan rusak,” tandasnya.
Jalan Kabupaten di Aceh Selatan Rusak Parah
Rabu, 31 Desember 2014 11:38 WIB