Sinabang (ANTARA) - Tikar pandan yang dibuat secara tradisional oleh masyarakat Kabupaten Simeulue saat ini mulai banyak diminati, sehingga harganya mulai tinggi yakni dari Rp150 ribu sampat Rp300 ribu.
Ramaida (56), seorang pembuat tikar pandan di Kecamatan Teupah Selatan, Simeulue, Jumat mengatakan zaman dulu tikar pandan ini dibuat hanya untuk keperluan di rumah saja. Namun, saat ini masyarakat banyak memesan tikar untuk diperjual belikan.
Baca juga: Populasi kerbau di Simeulue 28 ribu ekor
Kata Ramaida, harga tikar per lembarnya dijual bervariasi, tergantung corak, warna, serta besar dan panjangnya tikar.
"Paling murah Rp150 ribu, paling mahal ada yang sampai Rp300 ribu, tergantung motif dan ukuran tikar," ucap Ramaida.
Baca juga: Nelayan Simeulue mulai gunakan perahu fiber
Menurut Ramaida, untuk pembuatan satu lembar tikar, bisa selesai dalam 4 hari hingga satu Minggu, tergantung keseriusan dalam membuatnya.
"Kalau waktu pembuatannya tergantung kita, bisa cepat bisa juga lama," tutur Ramaida.