Lhokseumawe (ANTARA) - Seratusan tukang becak mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 yang difasilitasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Lhokseumawe.
Ketua DPD PAN Kota Lhokseumawe Azhari di Lhokseumawe, Sabtu, mengatakan vaksinasi massal dikhususkan kepada abang-abang becak tersebut karena mereka rentan terpapar COVID-19.
"Pekerjaan tukang becak berisiko terpapar COVID-19 karena mereka kerap berinteraksi dengan banyak orang, baik di pasar, terminal dan tempat-tempat umum lainnya," kata Azhari.
Azhari mengatakan vaksinasi tersebut dipusatkan di kompleks Stadion Tunas Bangsa, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Selanjutnya, vaksinasi ini menyasar ke pangkalan becak di Kota Lhokseumawe.
"Program ini akan berkelanjutan dan ditargetkan seluruh abang becak yang di Kota Lhokseumawe dapat divaksin semuanya. Vaksinasi ini untuk membentu kekebalan tubuh terhadap COVID-19," sebut Azhari.
Menurut Azhari, vaksinasi tersebut merupakan upaya nyata DPD PAN Kota Lhokseumawe memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 serta mendukung program vaksinasi nasional yang digalakkan pemerintah.
"Semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir dengan adanya program vaksinasi massal. Kepada seluruh masyarakat diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Azhari.
Antoni (50), abang becak peserta vaksinasi, mengaku antusias dan secara suka rela mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19. Sebab, vaksin yang diberikan membentuk kekebalan tubuh terhadap virus corona tersebut.
"Saya tidak takut divaksin COVID-19. Dan ini merupakan anjuran pemerintah yang bertujuan menghentikan penyebaran COVID-19, sehingga pandemi bisa diakhiri," kata Antoni.
Antoni menambahkan, virus corona ini tidak mengenal golongan, siapa saja bisa terpapar. Oleh karena itu, dirinya bersama tukang becak lainnya dengan suka rela mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19.
"Sebagai seorang tukang becak, saya sadar betul manfaatnya. Vaksin COVID-19 aman dan halal karena ada fatwa ulama. Saya mengajak masyarakat sadar dan mau divaksin. Jangan terpengaruh dengan informasi hoaks," tutup Antoni.