Serangan itu dilancarkan pada Rabu (18/3), hampir tiga pekan setelah petempur Boko Haram diusir oleh tentara Chad mengenai kerja sama regional, kata sumber keamanan tersebut yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Sebagian tentara Kamerun bergerak untuk mengusir serangan tersebut tapi tidak setelah 10 orang tewas, kata sumber itu, sebagaimana diberitakan Xinhua di Jakarta, Jumat pagi.
Ia menyatakan peristiwa tersebut terjadi tepat pada pukul 16.50 waktu setempat.
Seorang warga setempat yang bernama Mohammed Gaji mengatakan kepada Xinhua jumlah korban jiwa tercatat di Permukiman Foyi dan Ngala di dekat Gamboru. Lebih banyak warga mungkin telah tewas selama baku-tembak antara tentara Kamerun dan pelaku teror, ia menambahkan.
Serangan pada Rabu dilancarkan saat pasukan Nigeria mendesak petempur Boko Haram ke luar dari permukiman paling padat yang mulanya direbut dan diduduki oleh petempur garis keras sebelum pemilihan presiden Nigeria pada 29 Maret.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang berusaha terpilih kembali dalam pemilihan presiden pekan depan, menyampaikan janji di Damaturu, Ibu Kota Provinsi Yobe yang berdekatan, untuk mengakhiri aksi perlawanan di negara paling padat penduduk di Afrika tersebut.
Boko Haram berusaha memasukkan Hukum Syariah kepada undang-undang dasar Nigeria.