Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan performa kopi arabica Gayo dalam segala aspek.
“Bulan lalu, kita juga melakukan ekspor kopi bersama dengan Presiden dan ini yang ketiga kalau tidak salah selama pandemi, dengan menampung kopi dari beberapa pengusaha kopi,” kata Nova Iriansyah di Jakarta, Selasa.
Di sela-sela menerima pengusaha muda asal Aceh di event Specialty Coffee Expo 2021, di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat, pada 30 September-3 Oktober 2021, ia menjelaskan permintaan kopi Aceh saat ini meningkat, sehingga selama pandemi ini Aceh rutin mendapatkan undangan dari luar negeri, terutama pada acara-acara besar yang secara khusus menampilkan komoditas kopi Aceh.
“Semua itu, karena kopi kita sudah banyak diketahui pasar dunia dan ini tidak terlepas dari strategi kita dalam membumikan komoditas apa pun, termasuk kopi tentunya,” katanya.
Menurut dia dikenalnya komoditas unggulan asal Aceh tersebut juga tergantung cara kita dalam mengelolanya dengan baik, menyajikan komoditi dengan mutu dan kualitas yang prima.
Ia menambahkan terjadinya perubahan paradigma di kalangan pertanian yang tidak lagi milik perseorangan secara konvensional, maupun tradisional, tapi dikendalikan dalam bentuk skema agrobisnis.
“Anak-anak muda paling cocok mengelolanya dan Pemerintah punya komitmen kuat untuk mendukung itu,” katanya.
Gubernur Aceh mengatakan komoditas pertanian tumbuh dalam trend positif dan tidak goyah oleh kondisi apapun, terlebih jika dikelola secara modern.
“Kalau memang anak-anak muda sudah terlibat, tentu kita dukung. Dukungan pemerintah itu lebih pada dalam bentuk kebijakan,” kata Nova Iriansyah.
CEO Beupahkupi Maulana Wiga mengatakan untuk tahun ini mereka terpilih mewakili Indonesia tampil di Speciality Coffee Expo 2021, di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat.
“Alhamdulillah, di sinilah kita ingin mencari mitra buyer potensial, terutama dari sisi pembelian yang tentu saja dengan harga baik atau minimal sesuai harga pasar global,” katanya.