Meulaboh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat kini mulai memberlakukan penerapan absensi secara daring (finger print) bagi ratusan guru di daerah ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak didik.
“Penerapan absensi finger print ini sebagai upaya untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja guru di sekolah-sekolah, agar mereka disiplin melaksanakan tugas dan kewajibannya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat Saifuddin di Meulaboh, Ahad.
Ia mengatakan, penerapan absensi daring tersebut dimaksudkan agar pihaknya lebih mudah melakukan pengawasan kepada para guru, khususnya bagi daerah yang jauh dari pusat perkotaan atau yang bertugas di daerah pedalaman dan terpencil.
Sejak penerapan absensi secara daring diberlakukan beberapa bulan lalu, tingkat kehadiran guru untuk melaksanakan tugasnya mengalami peningkatan dari biasanya.
Meski tidak menjelaskan berapa angka persentase kehadiran, Saifuddin mengaku cara tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan pengawasan kepada para guru yang bertugas.
Apabila ditemukan adanya guru yang tidak masuk atau bertugas, maka pihaknya juga dapat segera mengetahui alasan guru tidak belajar, katanya.
Saifuddin menegaskan Dinas Pendidikan Aceh Barat akan terus berkomitmen dan berupaya meningkatkan mutu pendidikkan dan berkualitas bagi guru dan anak didik, sehingga diharapkan akan melahirkan generasi yang cerdas, berwawasan luas, disiplin, dan berakhlak mulia, tuturnya.