Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Simeulue, Gusni NM yang dihubungi di Simeulue, Kamis mengatakan bahwa dengan keberadaan satker ini diharapkan mampu memperkuat poros maritim di wilayah kepulauan terluar Indonesia bagian barat itu.
"Untuk memperkuat poros maritim di wilayah barat Indonesia ini kita harapkan ada satker pengawasan laut dan di Simeulue, daerah kami merupakan lokasi strategis untuk membawahi enam pulau terluar di bagian sumatera," katanya.
Gusni menyampaikan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Simeulu satu dari lima Kabupaten/kota di Indonesia sebagai kawasan pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan wilayah barat Indonesia.
Selain itu Simeulue yang berada di kawasan pulau terluar tersebut juga dipilih sebagai salah satu daerah pengembangan kelautan dan perikanan terintegrasi, artinya seluruh Direktorat Jenderal (Dirjen) dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan harus melaksanakan program kegiatan dikawasan setempat, baik persoalan ikan tangkap, budidaya maupun pembangunan pulau-pulau kecil.
"Itulah yang sedang berjalan saat ini semua program Dirjen KKP di Simeulue, karena itu cukup terintegrasi pula apabila ada satker pengawas. Melalui pak bupati nanti akan coba kita surati buk Mentri Susi semoga dapat dikabulkan," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, kesiapan sarana dan prasaran pendukung pengembangan untuk itu akan dipacu disamping adanya pembangunan terintegrasi pemerintah pusat dengan program teknologi inovasi dan peningkatan sumber daya kelautan (teknopak).
Gusni menyatakan, sampai sejauh ini dari potensi sumber daya laut dikawasan setempat baru tergarap sekitar dibawah 50 persen karena masih terbatasnya armada tangkap serta kemampuan masyarakat nelayan dikawasan setempat.
Dia menjelaskan, kawasan setempat sudah memiliki fasilitas dermaga pelabuhan perikanan serta sejumlah prasarana pendukung lainya yang dapat dimanfaatkan, akan tetapi kendala untuk optimalisasi pengarapan sumber daya laut secara profesional.
"Selain dermaga pelabuhan perikanan kita juga punya pabrik es dan ada satu kapal patroli untuk pengawasan. Untuk perencanaan program pembangunan sudah disiapkan termasuk pembangunan Laboratorium perikanan bekerja sama dengan Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh," katanya menambahkan.
Mayoritas masyarakat Simeulue adalah berprofesi sebagai nelayan karena berada didaratan pulau terluar, karena itu apabila potensi kelautan tergarap maksimal para investor akan tertarik untuk datang menanamkan modalnya dikawasan setempat.
Menurut Gusni, para investor selama ini sudah banyak melirik berbagai potensi sumber daya kelautan didaerah itu, karenanya butuh upaya dari pemda setempat untuk terus mamacu hasil produksi nelayan serta peningkatan hasil olahan lebih moderen.
Strategi pengolahan dan pengembangan pemanfaatan potensi garapan laut harus dipacu dengan trobosan pemanfaatan lebih berteknologi, sehingga secara perlahan masyarakat nelayan tradisional dapat beralih lebih cangih dalam kegiatan usahanya, baik untuk perikanan tangkap maupun budidaya.
"Investor akan datang sendiri apabila sudah melihat hasil pemanfaatan daerah dapat mencapai target rencana investasi, kita kaya potensi sumber daya laut hanya tinggal bagaimana cara pemanfaatanya lebih profesional," katanya menambahkan.