Kepala Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya Juli yang dihubungi di Nagan Raya, Minggu mengatakan pembatalan jadwal penerbangan dalam beberapa hari terakhir akibat pengaruh kabut asap sudah mencapai tiga kilometer.
"Hari ini aktivitas penerbangan di Bandara Cut Nyak Dhien sudah kembali normal, pembatalan jadwal penerbangan sebenarnya bervariasi dan sampai Sabtu (5/9) kemarin masih terjadi,"katanya.
Dia menjelaskan, terjadinya pembatalan beberapa jadwal penerbangan di Bandara Cut Nyak Dhien sudah terjadi beberapa kali dalam sepekan terakhir karena dipengaruhi ketebalan asap mengganggu jarak pandang.
Selain untuk rute Bandara Cut Nyak Dhien-Bandara Internasional Kuala Namu (Medan), pembatalan jadwal keberangkatan pesawat juga terjadi untuk Bandara Lasikin (Simeulue) dan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh.
"Kejadian pembatalan juga terjadi di bandara lain di Aceh, karena inikan saling berkaitan, ada yang penerbangan dari Simeulue ataupun dari Banda Aceh dan sebaliknya,"sebutnya.
Dia menegaskan, menyangkut solusi terhadap kerugian penumpang akibat adanya pembatalan tersebut merupakan kebijakan dari maskapai penerbangan di Bandar Cut Nyak Dhien yang sampai saat ini baru dua perusahaan yang aktif yaitu Wings Air dan Susi Air.
Senada juga disampaikan Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Edi Darluti, dia menjelaskan kondisi saat ini sudah normal, pihaknya juga sudah memberikan sinyal baik kepada petugas bandara Cut Nyak Dhien.
"Hari ini kabut asap disebagian titik sudah tidak lagi karena wilayah barat selatan Aceh inikan diguyur hujan sejak tadi malam. Untuk aktivitas penerbangan kami sudah sampaikan juga bahwa tidak ada hambatan dalam penerbangan karena kabut asap," ujarnya.
Kabut asap tebal yang melanda kawasan setempat merupakan asap dari kebakaran lahan dan hutan dari wilayah Sumatera, Jambi dan Riau, serta diperparah oleh adanya aktivitas masyarakat Aceh yang tidak ramah lingkungan.