Kuala Simpang (ANTARA) - Sebanyak 15 pasang calon (paslon) pengantin mengikuti bimbingan perkawinan pranikah yang digelar Kementerian Agama Aceh Tamiang, dan bagi mereka yang mengabaikan bimbingan ini terancam tidak bisa dapat buku nikah.
"Jadi bimbingan ini merupakan syarat wajib bagi calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang, Fadli di Aceh Tamiang, Jumat.
"Ada konsekuensi akan diterima calon pasangan pengantin jika mengabaikan aturan itu. Pihak KUA (Kantor Urusan Agama) tidak akan mengeluarkan buku nikah terhadap pasangan itu," tegasnya pula.
Bimbingan kali ini mengangkat tema 'Baiiti Jannati (Rumahku Surgaku)' berlangsung selama dua hari Kamis-Jumat (24-25/2). Ini merupakan kegiatan gelombang kedua di tahun 2022 dengan jumlah peserta 15 pasang calon pengantin. Tujuan bimbingan tersebut, ujar Fadli penting diikuti untuk membekali calon pengantin agar nantinya pasangan itu dapat mengelola kehidupan perkawinannya.
"Bimbingan perkawinan dibutuhkan setiap pasangan calon pengantin, karena hampir di setiap daerah saat ini angka perceraian cukup tinggi," ungkapnya.
Adapun pembekalan dalam bimbingan pra nikah yang akan dibahas yaitu; bagaimana pasangan mengelola hubungan rumah tangga, kehidupan dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan bersama, prinsip kesetaraan serta kerja sama antara suami istri.
Selanjutnya kata Kepala Kemenag Aceh Tamiang ini, akan diberi materi mengenai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Mengajarkan untuk menghindari KDRT dengan komunikasi yang lebih baik.
Tidak hanya itu, hal lain yang akan diajarkan dalam bimbingan pranikahan yakni tentang kesadaran diri dengan kebutuhan dan karakter diri sendiri, sadar kebutuhan dan karakter pasangan, mampu mengelola dirinya sendiri dan hubungannya, dengan demikian persiapan berkeluarganya jadi lebih baik.
"Termasuk ketika pasangan merencanakan kelahiran anaknya. Mereka bisa memperkirakan apa saja yang akan dilakukan nantinya," tutur Fadli.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Kemenag Aceh Tamiang Anwar Fadli menambahkan materi-materi lain yang akan disampaikan di antaranya terkait psikologi keluarga, konsep berkeluarga dari kacamata agama, kesehatan keluarga dan kesehatan reproduksi, serta keterampilan komunikasi.
"Kemudian mengelola konflik, mengelola kebutuhan keuangan keluarga dan persiapan mereka menjadi orang tua," kata Anwar Fadli.
Acara bimbingan perkawinan pranikah ini juga menghadirkan seorang psikolog.