Calang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya menyatakan produksi udang vaname di kabupaten itu naik drastis yakni dari 252 ton target tahun 2021 menjadi 645,7 ton hingga akhir tahun itu.
“Kenaikan produksi ini melebihi target yang salah satu penyebabnya para petambak sudah memiliki pengalaman dalam mengembangkan udang,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Jaya, T. Ridwan di Calang, Jumat.
Ia menjelaskan kenaikan produksi tersebut juga ikut didukung bertambahnya areal pengembangan udang vaname di kabupaten tersebut.
Ia menyebutkan pada tahun 2022 menargetkan produksi udang vaname di Aceh Jaya sebesar 252 Ton dari potensi tambak intensif yang ada di Aceh Jaya dan sudah produksi yaitu 65,8 hektare.
“Semoga tahun ini bisa kembali mencapai target yang ada yaitu 255 ton dari luas potensi tambak yang ada di Aceh Jaya yaitu 184 hektare sementara yang sudah produksi yaitu 65,8 Hektar,” Katanya.
Pihaknya optimistis target pada tahun 2022 akan tercapai karena salah satu faktornya adalah hampir semua tambak sudah produksi serta pemilik tambak sudah berpengalaman dalam mengelola udang vaname.
Ia menambahkan salah satu aspek keberhasilan tersebut adalah memilih benih benih unggul yang dibuktikan dengan adanya Surat Keterangan Asal (SKA) dan mendapatkan benih generasi pertama atau F1.
“Selain dari pemilihan benih para penambak juga harus memelihara udang itu dengan kaedah Cara Budidaya Ikan/udang yang baik (CBIB),” katanya.
T.Ridwan berharap ke depan adanya bantuan infrastruktur dalam pengembangan udang vaname di Aceh Jaya misalkan rehabilitasi saluran yang benar dan juga infrastruktur lainnya berkaitan dengan pengembangan udang vaname.