Banda Aceh (ANTARA) - Pengusaha Aceh sekaligus Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin mengharapkan pimpinan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Aceh kedepan memiliki niat besar membangun perekonomian Aceh, bukan berorientasi pada proyek pemerintah.
"Jadi sosok yang memimpin Kadin Aceh kedepan harus punya kapasitas untuk itu. Bukan yang hanya berfikir menggarap proyek-proyek yang dianggarkan pemerintah," katanya.
Untuk diketahui, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Aceh segera menggelar musyawarah daerah (musda) pada 1-3 Juni 2022 mendatang, dan berlangsung di Kota Banda Aceh.
Menurut Nahrawi, Kadin Aceh memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Aceh, karena itu selayaknya dipimpin oleh orang yang benar-benar memiliki jiwa entrepreneur.
Pemimpin Kadin harus cerdas melihat potensi ekonomi dan punya ide kreatif serta inovatif untuk mengembangkan perekonomian daerah. Kemudian juga harus mampu mendorong semua pelaku usaha di Aceh adaptif terhadap perubahan global.
“Tentu itu sebuah kerja besar. Karenanya kita butuh sosok entrepreneur sejati yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis luas," ujarnya.
Nahrawi menuturkan, membangun Aceh tidak bisa sendirian dan hanya berharap pada anggaran pemerintah, melainkan butuh kerjasama dengan kalangan investor dan pebisnis nasional hingga mancanegara.
Dirinya berharap Kadin Aceh kedepan benar-benar menjadi rumah bagi pelaku usaha, atau wadah yang menampung serta mengayomi semua pengusaha di Aceh.
"Kadin harus memperjuangkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha saat ini, jangan eksklusif tetapi harus inklusif, sehingga mampu menggerakkan semua potensi yang ada,” demikian Nahrawi.