Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Provinsi Aceh menargetkan enam kabupaten/kota yang diusulkan sebagai peserta tingkat nasional mampu untuk merebut gelar Kota Anugerah Adipura tahun 2016/2017.
Koordinator tim Adipura Aceh Ir Wiyono MT di Meulaboh, Jumat mengatakan meskipun keenam kabupaten/kota yang diusulkan tidak 100 persen memiliki kriteria penilaian, namun paling tidak 60 persen diantaranya sudah terpenuhi.
"Tapi minimal 60 persen sudah ada masuk kriteria Adipura, makanya kita usahakan dan usulkan supaya naik grednya dengan dilaunching pada hari ini. Peluang kita memang kecil tapi minimal kita mulai dari kecil," katanya.
Pernyataan tersebut disampaikan usai reorientasi program Adipura 2016 dan launching program adipura 2016 di aula kantor Bappeda. Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat masuk sebagai salah satu peserta yang diusulkan program Adipura 2016.
Didampingi Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Aceh Barat T Fuadi, Wiyono menjelaskan, Provinsi Aceh mendapat dua katagori yang perlombakan pada program nasional Adipura 2016 yakni kota sedang dan kota kecil, untuk kota sedang hanya Kota Banda Aceh, sementara lainya kriteria kota kecil.
Enam daerah yang masuk peserta adipura tingkat nasional yakni Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Takengon Aceh Tengah dan Kota Meulaboh kabupaten Aceh Barat.
"Terget Aceh keenam itu bisa dapat dan harus optimis, kepesertaan kita dari Aceh dua katagori yakni kota sedang dan kota kecil. Kita berharap tahun ini dapat Anugerah, kalau tahun lalu dapat sertifikat dan kita harus optimis untuk itu," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk mendapatkan Anugerah Adipura Kota Sehat dan Berlanjutan 2016 memiliki sejumlah kriteria penilaian berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang membuat sedikit aneh dan ganjil, seperti hotspot dan galian C.
Demikian juga sejumlah persyaratan lainnya yang mungkin kriterianya tidak dimiliki sebagian daerah yang usulkan, seperti Kota Meulaboh Aceh Barat tidak memiliki galian C dan hotspot kebakaran, namun itu perlu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi menjaga lingkungan di wilayah Aceh.
Kata Wiyono, diberlakukannya secara nasional beberapa kriteria penilaian baru untuk Adipura 2016 berdasarkan pengalalaman tahun sebelumnya, disaat ada daerah yang masuk nominasi, kemudian terbentur karena terjadi kebakaran lahan dan hutan.
"Ini juga tujuannya diberlakukan secara nasional supaya itu bisa diantisipasi sebagai indikator Adipura, sehingga masyarakat dan pimpinan daerah melakukan antisipasi hal-hal merusak lingkungan," katanya menambahkan.
Koordinator tim Adipura Aceh Ir Wiyono MT di Meulaboh, Jumat mengatakan meskipun keenam kabupaten/kota yang diusulkan tidak 100 persen memiliki kriteria penilaian, namun paling tidak 60 persen diantaranya sudah terpenuhi.
"Tapi minimal 60 persen sudah ada masuk kriteria Adipura, makanya kita usahakan dan usulkan supaya naik grednya dengan dilaunching pada hari ini. Peluang kita memang kecil tapi minimal kita mulai dari kecil," katanya.
Pernyataan tersebut disampaikan usai reorientasi program Adipura 2016 dan launching program adipura 2016 di aula kantor Bappeda. Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat masuk sebagai salah satu peserta yang diusulkan program Adipura 2016.
Didampingi Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Aceh Barat T Fuadi, Wiyono menjelaskan, Provinsi Aceh mendapat dua katagori yang perlombakan pada program nasional Adipura 2016 yakni kota sedang dan kota kecil, untuk kota sedang hanya Kota Banda Aceh, sementara lainya kriteria kota kecil.
Enam daerah yang masuk peserta adipura tingkat nasional yakni Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Takengon Aceh Tengah dan Kota Meulaboh kabupaten Aceh Barat.
"Terget Aceh keenam itu bisa dapat dan harus optimis, kepesertaan kita dari Aceh dua katagori yakni kota sedang dan kota kecil. Kita berharap tahun ini dapat Anugerah, kalau tahun lalu dapat sertifikat dan kita harus optimis untuk itu," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk mendapatkan Anugerah Adipura Kota Sehat dan Berlanjutan 2016 memiliki sejumlah kriteria penilaian berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang membuat sedikit aneh dan ganjil, seperti hotspot dan galian C.
Demikian juga sejumlah persyaratan lainnya yang mungkin kriterianya tidak dimiliki sebagian daerah yang usulkan, seperti Kota Meulaboh Aceh Barat tidak memiliki galian C dan hotspot kebakaran, namun itu perlu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi menjaga lingkungan di wilayah Aceh.
Kata Wiyono, diberlakukannya secara nasional beberapa kriteria penilaian baru untuk Adipura 2016 berdasarkan pengalalaman tahun sebelumnya, disaat ada daerah yang masuk nominasi, kemudian terbentur karena terjadi kebakaran lahan dan hutan.
"Ini juga tujuannya diberlakukan secara nasional supaya itu bisa diantisipasi sebagai indikator Adipura, sehingga masyarakat dan pimpinan daerah melakukan antisipasi hal-hal merusak lingkungan," katanya menambahkan.