Banda Aceh (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Syiah Kuala (USK) memperkenalkan inovasi alat pengolahan limbah kepada warga Gampong (desa) Lamtamot, Kabupaten Aceh Besar yakni menyulap limbah pelepah pinang menjadi produk bernilai ekonomis.
"Produk kemasan yang dicetak dimaksudkan untuk kemasan kopi maupun produk lainnya dan piring yang terbuat dari pelepah pinang," kata Ketua, Tim pengabdian, Dr. Ichwana di Aceh Besar, Jumat.
Ia menjelaskan alat tersebut merupakan inovasi dari ketua pengabdian USK bersama Direktur CV Mandiri, Muhammad Nazri.
Menurut dia ada beberapa tahapan dalam perkenalan inovasi tersebut yakni sosialisasi untuk pengetahuan dan pemahaman masyarakat serta memperkenalkan alat dan memproduksi dan pemasaran melalui Shopee ataupun melalui instagram @situklamtamot.
"Berdasarkan hasil uji coba laboratorium, pihaknya menemukan bahwa, kadar air pelepah pinang yang ideal untuk dicetak adalah 12 hingga 16 persen,” katanya.
Produk inovasi itu bisa dipakai 10 kali, tergantung teknik pencucian yakni bisa dicuci tapi tidak direndam dan tidak perlu digosok keras.
“Inovasi Ini bisa pengganti styrofoam," katanya.
Keuchik (kepala desa) beserta perangkat gampong Lamtamot akan menjadikan inovasi ini sebagai produk khas desa setempat, dengan sebutan 'Situek Lamtamot' dan untuk pemasaran produk, didampingi USK sehingga bisa dilakukan pemesanan di media sosial instagram, maupun Shopee.