Meulaboh (ANTARA Aceh) - Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah memastikan ketersediaan stok bahan pangan di daerah itu mencukupi sehingga tidak terjadi kenaikan harga selama puasa Ramadhan sampai Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Untuk bahan pangan, sembako segala macam itu aman dan terkendali, yang tidak bisa kita kendalikan hanya soal daging, karena produksi daging dari peternakan di daerah kita masih sangat-sangat rendah," katanya di Meulaboh, Kamis.
Alaidinsyah menyampaikan, pemerintah daerah akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan mengkondisikan harga barang selala bulan puasa, apalagi hal tersebut telah mendapat perintah Presiden RI untuk menjaga stabilitas harga barang.
Sebutnya, hanya satu mata barang yang sulit dikendalikan oleh daerah yakni daging, sebab kondisi permainan harga disaat momen tertentu tidak bisa dihindari, apalagi daerah setempat masih rendah populasi ternak.
Karena itu Alaidinsyah menyampaikan, selama program kerja 2016 pihaknya akan terus mengupayakan percepatan target swasembada daging dengan memaksimalkan pola Injeksi Intramuskular (IM) ternak besar agar populasi ternak lebih cepat.
"Pada 2016 kita sudah mulai mengembangkan program IM, jadi kita tidak lagi menunggu ternak melakukan perkawinan sendiri, tapi kita yang kawinkan. Kalau daging impor itu tidak bisa kita lakukan dan jarang dibeli disini, apalagi itu kewenanggan pusat," tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, upaya yang dilakukan secara berkelanjutan saat ini adalah melakukan pemantauan semua stok kebutuhan bahan sandang dan pangan masyarakat selama puasa hingga jelang lebaran agar dapat segera dilakukan intervensi apabila terjadi kenaikan harga.
Intervensi yang dilakukan pemerintah daerah hanya melakukan operasi pasar seperti pasar murah, pemerintah ikut berjualan di setiap kantor kecamatan dengan harga barang yang ditawarkan lebih murah dari harga di pasar.
Kata Alaidinsyah, setelah dilakukan berbagai upaya harga daging ternak besar (sapi dan kerbau) di Aceh Barat sudah kembali stabil yakni dari sebelumnya Rp170.000 per kilogram sudah turun menjadi Rp120.000 per kilogram.
"Umumya di Aceh ini disaat Meugang itu hari sakral, berapapun harganya orang beli, tapi mudah-mudahan seperti kata pak Presiden Jokowi, kita harus bisa menekannya. Kalau saat ini sudah normal kembali, sudah Rp120 ribu," katanya menambahkan.