Sigli (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie mencatat sebanyak 7,683 jiwa dari delapan Kecamatan terdampak banjir karena hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kabupaten setempat sejak Minggu (29/1) Malam.
“Bencana banjir tersebut juga menyebabkan 1,819 rumah warga terendam dan ratusan hektare sawah hingga fasilitas umum seperti jalan nasional ikut terendam banjir,” kata Kepala Pelaksana Kabupaten Pidie, Muhammad Rabiul, Senin.
Rabiul mencatat berdasarkan data sementara ada delapan Kecamatan yang berimbas hujan lebat yaitu, Pidie, Kota Sigli, Kembang Tanjong, Peukan Baro, Padang Tiji, Batee, Glumpa Baro dan Simpang Tiga.
Adapun warga yang mengungsi sebanyak 4,897 jiwa yang tersebar di Kecamatan Kota Sigli meliputi Gampong Lada, Cot Rheng, Cot Tengoh, Keuniree, Tibang, Dayah Teubeng dan di Kecamatan Pidie meliputi Gampong Blang Asan dan Gampong Asan.
“Warga untuk sementara telah dievakuasi dan mengungsi di Meunasah dan Dayah di Gampong setempat sehingga tidak terjebak banjir di dalam rumah,” katanya.
Menurutnya, banjir kedua di tahun 2023 yang paling parah ada di dua kecamatan, karena kawasan tersebut meluapnya Krueng Teukah dan juga air laut yang sedang pasang sehingga luapan air hujan belum bisa surut.
Disamping itu, terjadinya bencana longsor di Gampong Paloh Jeurat Kecamatan Padang Tiji hingga menyebabkan kaki Muhammad Farhan (10) terkilir akibat tertimbun tanah longsor dan telah ditangani.
“Kini kondisi wilayah Pidie mulai kondusif, tidak adanya hujan dan angin kencang. Namun masyarakat tetap waspada terhadap bencana ini,” kata Muhammad Rabiul.