Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengklaim harga tampung karet basah petani dalam pekan ini mulai membaik karena mengalami kenaikan dari Rp7.150 menjadi Rp7.300/Kg.
Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan pada Dinas Koperasi UKM Perindag, Kabupaten Aceh Barat, Cut Titi Herawati Rahmah, di Meulaboh, Selasa mengatakan, fluktuasi harga ini dipicu oleh tingginya permintaan karet di pasar, sementara pasokan dari produksi petani justru semakin rendah.
"Walaupun naiknya sedikit, tapi secara perlahan-lahan akan terus membaik, ini merupakan berita bagus bagi petani. Saat harga karet anjlok mereka sudah tidak menderes sehingga pendapatan rendah," sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini mendata secara lebih dekat dari agen pengumpul terhadap daya tampung pembeliah getah/karet petani seperti di Reusak, Kecamatan Bubon, serta beberapa kawasan lain sentra produksi karet mentah.
Sebagian besar masyarakat di daerah itu adalah petani dan mayoritas usaha yang digeluti adalah pertanian tanaman sederhana (padi), namun usaha sampingan mereka untuk ekonomi keluarga adalah penderes karet milik sendiri maupun kebun pengusaha.
Sebab itu sebut Cut Teti, disaat harga beli karet anjlok kelevel terendah seperti pada 2015 hingga awal 2016, menyebabkan masyarakat malas untuk bekerja, kondisi tersebut mempengaruhi tingkat angka kemiskinan di daerah itu.
"Saa terjadi anjlok harga karet dan sawit, itu mempengaruhi peningkatan angka kemiskinan, karena profesi petani itu cukup besar, bisa ribuan pekerja sebagai penderes karet, sambil menunggu panen padi mereka menderes karet," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, penyebab naiknya harga karet saat ini karena kebutuhan bahan baku cukup tinggi, sementara petani hanya sebagian kecil yang masih menderes, karena itu spekulasi harga itu bisa terjadi dalam waktu-waktu demikian.
Kenaikan harga karet sampai kelevel petani itu juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan pasar dunia, para agen lokal sudah kualahan mencari bahan baku dari masyarakat untuk dijual kepasar Medan Sumatera Utara.
"Sekarang sudah mulai naik harganya, jadi kalau kenaikan sebesar Rp500 rupiah itu belum begitu menggairahkan, apalagi saat ini banyak pohon karet sudah tidak produktif sehingga dialih fungsi menjadi kebun sawit," katanya didampinggi staf pendata.
Pada Mei 2016, harga beli karet masyarakat petani daerah itu adalah Rp4.500-Rp5.500/Kg, kemudian perlahan mengalami kenaikan Rp6.500-Rp7.000/Kg pada pertengahan Agustus 2016, kemudian pada akhir Oktober naik menjadi Rp7.150/Kg.
Kabupaten Aceh Barat terdiri dari 12 kecamatan memiliki luas perkebunan karet rakyat dan pengembangan pemerintah mencapai 25.179,77 hektare dengan produksi 1,5 ton per hari/hektare dengan total produksi 22.667,93 ton/tahun.