"Tujuannya agar kita mengetahui dengan pasti jumlah pengunjung event tersebut, sehingga dengan data ini akan memudahkan kami pihak pemerintah dalam menentukan kebijakan selanjutnya," kata Almuniza.
Kedua, event ini menerapkan bebas sampah plastik, di mana pemilik tenan diminta tidak lagi menggunakan plastik untuk membungkus produk, tapi menggunakan paper bag (tas/kantong kertas).
“Pengunjung kami minta untuk membawa botol minuman sendiri. Di lokasi, acara juga turut disediakan water refill station untuk mengisi air. Langkah ini, merupakan bentuk dukungan Pemerintah Aceh dalam mewujudkan Indonesia bebas sampah plastik pada 2025,” katanya.
Ketiga, penerapan pembayaran dengan QRIS sebagai upaya mewujudkan teknologi keuangan agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.
“Penerapan tiga konsep baru di Aceh Pop Culture akan menjadi model untuk event-event budaya dan pariwisata ke depannya,” katanya.
Baca juga: Balap sepeda Tour de Aceh diikuti atlet mancanegara, dukung sport tourism