Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Pop Culture Fest yang berlangsung pada 18-20 Maret 2022 di Taman Sulthanah Ratu Safiatuddin Kota Banda Aceh dengan transaksi Rp700 juta.
“Alhamdulillah selama tiga hari pelaksanaan event ini menyedot perhatian masyarakat dengan jumlah kunjungan nyaris 11.000 pengunjung dan sebagian besar dikunjungi kawula muda,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan dari catatan penyelenggara, total pengunjung sebanyak 10.059 orang, dengan jumlah terbanyak ada di hari terakhir yaitu 3.912 orang.
Baca juga: Disbudpar Aceh catat raup Rp2 miliar di Matta Fair Kuala Lumpur
Ia menyebutkan dari puluhan stand UMKM dan brand lokal yang hadir mampu mencatatkan transaksi ekonomi hingga Rp732,5 juta.
“Aceh Pop Culture Fest menggambarkan apiknya kolaborasi antar komunitas dan pelaku ekonomi kreatif, yang kemudian mampu menciptakan daya tarik wisata,” katanya.
Ia mengatakan event Aceh Pop Culture Fest hadir dengan mengusung konsep baru dengan penyelenggaraan menerapkan metode QR Code di gerbang masuk lokasi acara, di mana setiap pengunjung harus melakukan scan barcode.
"Tujuannya agar kita mengetahui dengan pasti jumlah pengunjung event tersebut, sehingga dengan data ini akan memudahkan kami pihak pemerintah dalam menentukan kebijakan selanjutnya," kata Almuniza.
Kedua, event ini menerapkan bebas sampah plastik, di mana pemilik tenan diminta tidak lagi menggunakan plastik untuk membungkus produk, tapi menggunakan paper bag (tas/kantong kertas).
“Pengunjung kami minta untuk membawa botol minuman sendiri. Di lokasi, acara juga turut disediakan water refill station untuk mengisi air. Langkah ini, merupakan bentuk dukungan Pemerintah Aceh dalam mewujudkan Indonesia bebas sampah plastik pada 2025,” katanya.
Ketiga, penerapan pembayaran dengan QRIS sebagai upaya mewujudkan teknologi keuangan agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.
“Penerapan tiga konsep baru di Aceh Pop Culture akan menjadi model untuk event-event budaya dan pariwisata ke depannya,” katanya.
Baca juga: Balap sepeda Tour de Aceh diikuti atlet mancanegara, dukung sport tourism