Pj Wali Kota Lhokseumawe minta DPRK alokasikan dana pokir untuk penanganan stunting
Kamis, 27 April 2023 19:15 WIB
Dikatakan Imran, Forkopimda Kota Lhokseumawe juga akan memperhatikan dan memberikan edukasi kepada orang tua terkait perbaikan gizi terhadap anak untuk lebih baik lagi, sehingga angka stunting dapat ditekan.
Imran juga meminta Forkopimda dan perusahaan untuk ikut berperan dalam menekan angka stunting serta merealisasikan target nasional yaitu penurunan 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Dinas terkait juga akan segera mendistribusikan alat ukur yang akurat ke setiap puskesmas pembantu maupun pondok bersalin desa pada bulan Juni mendatang agar pendataan kasus stunting lebih akurat, kata Imran menyebutkan.
"Kita juga akan memberlakukan program orang tua asuh bagi setiap stakeholder maupun instansi yang ada di Kota Lhokseumawe untuk menekan angka stunting tersebut," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe bahwa dari 14.613 anak yang menjadi sasaran, 874 anak atau 5,98 persen diantaranya menderita stunting atau kekerdilan.
Sementara, melalui , pihak Pemkot Lhokseumawe telah menganggarkan dana alokasi khusus (DAK) untuk penanganan dan pencegahan stunting tahun 2023 sebesar Rp2 miliar rupiah lebih.
Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe Lalu Syaifuddin menyayangkan ketidakhadiran beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada agenda rembuk stunting tersebut. Menurutnya peran bersama semua dinas terkait diperlukan dalam mengatasi stunting.
"Ini bentuk peran aktif saya dalam rangka mendukung pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting. Jangan hanya Kajari saja sebagai anggota Forkopimda sibuk dengan acara seremonial saja, aksi-aksi nyata perlu dilakukan," katanya.
Lalu menyatakan siap menjadi orang tua asuh bagi anak anak penderita stunting untuk membantu menekan angka kasus tersebut. Pihaknya juga berharap agar seluruh OPD serta perusahaan juga turut serta berperan aktif menjaga asupan penderita stunting.
"Tidak semua merespon (orang tua asuh), sehingga saya punya ide untuk menyurati seluruh stakeholder yang tidak ada dukungan dengan rembuk stunting ini. Bila perlu, kita bentuk tim kecil mendatangi mereka," tutup Lalu Syaifuddin.