Meulaboh (ANTARA) - BMKG menyebutkan sebanyak 11 kabupaten di wilayah Provinsi Aceh saat ini berstatus waspada banjir dan dua lainnya berstatus siaga.
“Status ini harus diwaspadai oleh masyarakat,” kata prakirawan Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Angga Yudha kepada ANTARA, Ahad malam.
Ada pun ke-11 kabupaten/kota di Aceh yang saat ini berstatus waspada banjir diantaranya Kabupaten Aceh Tamiang, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Besar, Aceh Barat Daya, Kota Subulussalam, serta Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca juga: 22 desa di tujuh kecamatan di Nagan Raya Aceh dilanda banjir
Sedangkan dua kabupaten yang berstatus siaga yaitu Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Simeulue.
Angga Yudha menjelaskan penyebab terjadinya potensi hujan lebat di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu adanya Tropical Disturbance di Samudera Hindia.
Tropical Disturbance, yaitu pergerakan, pemanasan dan proses kondensansi yang kontinyu menyebabkan awan kumolonimbus yang terbentuk pun bertumbuh semakin besar. Tahap ini dikenal dengan istilah Tropical Disturbance.
Baca juga: Banjir Aceh akibat hujan deras meluas jadi delapan kabupaten/kota, begini penjelasannya
Selain itu, adanya pola angin yang datang dari selatan hingga barat yang membawa uap air ke wilayah Aceh, yang kemudian membentuk awan-awan konventif.
Awan-awan konventif tersebut, kata Angga, kemudian menyebabkan terjadinya awan Cumulonimbus (Cb), sehingga berpotensi terjadinya hujan lebat di sejumlah wilayah di Aceh.
Selain potensi hujan lebat, kata angga, di sejumlah kabupaten/kota di Aceh juga masih terdapat potensi petir saat hujan lebat terjadi.
“Karena terpantau dari satelit Himawari awan Cumulonimbus secara umum masih ada diatas pesisir barat selatan Aceh,” kata Angga Yudha.
Baca juga: Pj Bupati Abdya perintahkan tim teknis kaji penyebab banjir Babahrot