Banda Aceh (ANTARA) - Banjir yang dipicu curah hujan tinggi masih merendam pemukiman penduduk di Kabupaten Aceh Selatan dengan ketinggian air hingga satu meter lebih, menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Jumat, mengatakan ada dua kecamatan di Aceh Selatan yang terdampak banjir luapan tersebut yakni Kecamatan Trumon Timur dan Kecamatan Trumon Tengah.
“Kondisi terakhir di Kecamatan Trumon Timur air sudah surut, sedangkan di Kecamatan Trumon Tengah air masih mengenangi pemukiman warga dengan ketinggian air 60 hingga 120 centimeter,” kata Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA.
Ia menjelaskan banjir luapan air sungai itu mulai terjadi di Aceh Selatan pada Rabu (15/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Daerah terdampak meliputi Desa atau GampongTiti Poben dan Gampong Seneubok Pusaka di Kecamatan Trumon Timur, serta Gampong Cot Bayu dan Gampong Lhok Raya di Kecamatan Trumon Tengah.
Kata Ilyas banjir terjadi akibat luapan sungai Lee Soraya wilayah Sultan Daulat, Kota Subulussalam yang dipicu curah hujan tinggi. Awalnya banjir tersebut dengan ketinggian air mulai 30-40 centimeter, namun terus bertambah karena hujan deras.
“Yang terendam rumah warga dan perkebunan warga,” ujarnya.
Untuk korban terdampak, lanjut dia, di Kecamatan Trumon Timur 87 jiwa dalam 19 kepala keluarga (KK) dan di Kecamatan Trumon Tengah untuk sementara sebanyak 518 jiwa dalam 128 KK, dan masih dilakukan pendataan, terutama di wilayah Cot Bayu.
“Pengungsi di Kecamatan Trumon Tengah sebanyak 62 jiwa dalam 16 KK. Satu anak balita usia 2 tahun warga Desa Lhok Raya meninggal dunia terseret air saat mandi di depan rumah,” ujarnya.
BPBD Aceh Selatan telah mendirikan tenda pengungsi dan mengerahkan rubber boat untuk melakukan evakuasi warga yang akan mengungsi ke posko, sekaligus memberikan bantuan logistik pangan di lokasi pengungsian.