Kementerian Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan pada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) mengungkap adanya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswa di kampus "jantung hati rakyat Aceh" itu.
Hal tersebut diungkap pada acara Aceh Gender Conference (AGC) di AAC Dayan Dawood di Banda Aceh, Sabtu (25/11).
Cut Sarah Humaira selaku Ketua Panitia AGC mengatakan, penelitian dilakukan terhadap 101 orang responden perempuan dari Juli hingga September 2023.
“Hasilnya menunjukkan angka 54,6 persen yang mengalami pelecehan seksual secara isyarat (gerakan tubuh), 68 persen mengalami pelecehan seksual secara psikologis atau adanya permintaan maupun ajakan, dan 50,6 persen mengalami pelecehan seksual dalam bentuk foto atau video,” ungkap Cut Sarah.
Baca juga: Mahasiswa USK olah daun asam jawa jadi shampo kucing
Baca juga: Mahasiswa USK olah daun asam jawa jadi shampo kucing
Kegiatan AGC 2023 digelar oleh BEM USK dengan mengangkat tema “Equity, Diversity ang Inclusion Society for Woman’s World”.
AGC 2023 menghadiri Kementrian Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan, dengan dihadiri 600 peserta, 53 panitia, dan 150 panelis. Adapun tujuan dalam kegiatan ini mewujudkan keinginan BEM USK untuk menyampaikan pernyataan terkait dukungan terhadap kesetaraan gender dalam pembangunan daerah Aceh dan mendiskusikan permasalahan isu-isu gender.