Banda Aceh (ANTARA) - UNHCR dan IOM siap membantu Pemerintah Aceh Barat dengan memobilisasi bantuan terkait kedatangan puluhan pengungsi Rohingya di kabupaten setempat, dan saat ini tim lembaga pengungsi PBB itu sudah berada di lokasi.
"Tim UNHCR dan IOM telah dikerahkan ke Aceh Barat dan siap membantu pemerintah setempat dengan memberikan bantuan kepada para korban insiden tragis ini setelah mereka turun dari kapal (warga Rohingya)," kata Juru bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Jumat.
Adapun bantuan yang diberikan tersebut berupa kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, kesehatan, air bersih dan lain sebagainya.
Baca juga: Informasi 50 etnis Rohingnya meninggal tenggelam di laut Aceh Barat belum pasti
Sebelumnya, puluhan pengungsi Rohingya dilaporkan mengalami kecelakaan di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat setelah kapal yang mereka tumpangi diduga terbalik di perairan setempat, Rabu (20/3).
Kemudian, Basarnas Banda Aceh mengevakuasi para pengungsi tersebut dari tengah laut, dan saat ini 75 warga Rohingya itu telah ditampung Pemerintah Aceh Barat, ditempatkan di gedung PMI.
UNHCR dan IOM mengaku sangat prihatin dengan besarnya potensi korban jiwa di tengah laut, karena pengungsi yang selamat mengatakan bahwa kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, dan 75 diketahui selamat.
"Jika hal itu benar, maka ini akan menjadi insiden dengan korban jiwa terbesar sepanjang tahun ini. Terjadi di tengah meningkatnya kedatangan kapal pengungsi Rohingya di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat tampung sementara pengungsi Rohingya di gedung PMI
Mitra kembali menegaskan bahwa UNHCR dan IOM terus memperkuat pemberian bantuan kemanusiaan dan perlindungan darurat kepada pengungsi yang tiba di Indonesia.
Kedua badan ini bekerja sama dengan lembaga pemerintah, mitra LSM, dan masyarakat lokal untuk memberikan lingkungan yang aman bagi pengungsi dan memfasilitasi akses terhadap layanan penting.
"Mencakup penyediaan layanan kesehatan (termasuk dukungan kesehatan mental), perbaikan tempat penampungan sementara, memastikan akses terhadap air bersih, makanan, sanitasi, dan pengelolaan limbah," katanya.
Dalam kesempatan ini, UNHCR dan IOM mengapresiasi pihak berwenang di Indonesia dan masyarakat lokal atas upaya penyelamatan jiwa para pengungsi dari perahu yang terbalik di Aceh Barat.
"Respons proaktif pihak berwenang menunjukkan sisi kemanusiaan yang kuat, komitmen terhadap Peraturan Presiden Indonesia tentang penanganan pengungsi, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan pada saat krisis sebagaimana tercantum hukum laut," demikian Mitra.