Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di beberapa daerah wilayah barat selatan Provinsi Aceh untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor yang dipicu curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Budi Hutasoit, Senin, mengatakan terdapat empat daerah dengan peringatan pada kategori waspada tersebut yakni Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Aceh Barat Daya.
“Berhati-hati jika aktivitas di luar rumah, dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak,” kata Budi saat dihubungi dari Banda Aceh.
Ia menjelaskan, secara umum kondisi cuaca di wilayah Aceh cerah dan berawan. Namun, terdapat juga potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Aceh dalam tiga hari ke depan.
BMKG terpantau adanya konvergensi dan daerah perlambatan kecepatan angin di wilayah Aceh, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara Aceh dan Samudera Hindia Barat Sumatera yang dapat meningkatkan penambahan massa uap air.
“Kondisi tersebut berpotensi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh. Perlu diwaspadai juga potensi angin kencang di wilayah Aceh,” katanya.
Beberapa daerah yang berpotensi diguyur hujan hingga intensitas deras yaitu Aceh Tenggara, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Barat, Nagan Raya, Kota Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Aceh Barat Daya, Pidie.
Sehingga secara umum, lanjut dia, masyarakat tetap perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama.
“Secara umum beberapa wilayah Aceh masih dalam musim kemarau, namun normalnya pada akhir Agustus hingga awal September akan memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim penghujan,” ujarnya.
Selain itu, BMKG juga memprakirakan potensi gelombang laut tinggi di perairan Aceh, terutama di wilayah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya yang mencapai 2,5 meter.
Sementara untuk arah dan kecepatan angin di wilayah Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar dan sekitarnya berasal dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan mulai 5-35 kilometer per jam.
“Waspada gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter atau lebih di wilayah perairan Aceh, khususnya untuk kapal-kapal nelayan kecil,” ujarnya.