Banda Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota sebesar 80 persen dari jumlah pemilih tetap sebanyak 172 ribu lebih.
Ketua KIP Kota Banda Aceh Yusri Razali di Banda Aceh, Jumat, mengatakan target tersebut diharapkan dapat terpenuhi karena partisipasi pemilih pada pilkada sebelumnya masih rendah hanya 63 persen.
"Partisipasi pemilih pada pilkada sebelumnya, yakni 2017, hanya 63 persen. Masih sangat rendah. Karena itu, untuk Pilkada 2024 ini kami berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dan menargetkan hingga 80 persen," katanya.
Pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden Februari 2024, partisipasi pemilih di Kota Banda Aceh mencapai 81 persen atau 137 ribuan orang dari jumlah pemilih tetap sebanyak 169.610 orang.
Menurut Yusri Razali, untuk meningkatkan partisipasi pemilih tersebut tidak terlepas dari peran semua pihak, baik jajarn KIP maupun Pemerintah Kota Banda Aceh, dalam menyosialisasikan Pilkada 2024.
"Partisipasi pemilih ini menjadi tanggung jawab bersama. Begitu juga dengan kami, terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada pilkada nanti," kata Yusri Razali.
Terkait jumlah pemilih tetap pada pilkada di Kota Banda Aceh, Yusri Razali mengatakan pihaknya sudah menetapkan pemilih tetap dengan jumlah 172.619 orang. Jumlah tersebut terdiri 82.579 pemilih laki-laki dan 90.040 pemilih perempuan.
"Seratusan ribu pemilih tersebut tersebar di 335 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 90 desa atau gampong di sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh," kata Yusri Razali.
Pilkada di Kota Banda Aceh digelar bersamaan antara pemilihan wali kota dan wakil wali kota dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Pemilihan tersebut digelar serentak dengan pilkada di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.