Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan T Masrizar mengatakan penanganan banjir yang setiap tahun melanda kawasan Trumon Raya membutuhkan dukungan pemerintah pusat.
"Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan jelas tidak mampu mengatasi dan menangani banjir di kawasan Trumon Raya karena kemampuan terbatas dan cakupannya juga meliputi beberapa kabupaten kota di Aceh," kata T Masrizar yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa
Banjir di kawasan Trumon Raya, meliputi Kecamatan Trumon Timur dan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, terjadi hampir setiap tahun. Banjir terakhir terjadi pertengahan Oktober 2024 menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Selain meredam ratusan rumah penduduk banjir tersebut juga melumpuhkan akses transportasi darat, sehingga pasokan barang kebutuhan pokok dari Medan, Sumatera Utara, ke beberapa kabupaten di pesisir pantai barat dan selatan Aceh terhambat.
Menurut T Masrizar, banjir di kawasan Trumon Raya tersebut merupakan kirim dari kabupaten kota lainnya. Di antaranya dari hulu meliputi Kabupaten Aceh Tenggara melalui Sungai Alas hingga meluapnya Sungai Lae Soraya di Kota Subulussalam serta Sungai Gelombang di perbatasan Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.
"Jadi, penanganan banjir di kawasan Trumon Raya ini tidak hanya di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, tetapi juga kabupaten kota lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan pemerintah pusat menangani dan mengatasi persoalan banjir tahunan tersebut," katanya.
Dalam mengatasi persoalan banjir tersebut, kata dia, harus dilakukan menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Di hulu, dilakukan reboisasi guna memperbaiki kerusakan hutan. Sedangkan di hilir dilakukan dengan normalisasi sungai karena ada beberapa alurnya mengalami pendangkalan.
"Persoalan banjir ini ada di hulu yang merupakan kawasan hutan. Ketika hujan, hutan tidak lagi menyerap air, tetapi langsung ke sungai. Di hilir, sungainya dangkal, sehingga air meluap dan menyebabkan banjir. Banjir ini dialami masyarakat kawasan Trumon Raya selama bertahun-tahun," katanya.
Oleh karena itu, T Masrizar mengharapkan pemerintah pusat menangani langsung penanganan masalah banjir tersebut. Jika memungkinkan, penanganan banjir tersebut masuk program strategis nasional.
"Apabila persoalan banjir di kawasan Trumon Raya ini dibiarkan berlarut-larut, yang rugi masyarakat. Selain kerugian harta benda, masyarakat juga mengalami kerugian dari pertanian maupun perkebunan yang selama ini menjadi sumber perekonomian," kata Teuku Masrizar.