Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo akan mendorong produk-produk yang dikoordinir dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa langsung ekspor.
"Target tiap provinsi ada BUMDes yang bisa siap ekspor. Sehingga bisa menjadi tempat belajar dari BUMDes-BUMDes yang lain, yang paling penting adalah membangun kesadaran kepada pemerintah daerah bahwa ekspor itu tidak susah, asal ada yang membimbing, salah satunya kerja sama dengan Alibaba ini," kata dia dalam siaran pers yang diterima Antara, Rabu.
Kemendes PDTT akan mempunyai program untuk membimbing pemerintah daerah agar dapat langsung mengekspor produk-produknya.
Dia berharap peran BUMDes menjadi penting untuk konsolidasi produk. Dalam mewujudkan hal tersebut, Kemendes PDTT bekerja sama dengan ATT, Alibaba Indonesia untuk ikut memfasililtasi produk BUMDes.
Mulai dari dokumen, supervisi produk, kualitas, dan sistem pembayaran, termasuk logistik untuk pengangkutan dan hari ini forumnya, tim Alibaba dari China akan datang dan dipertemukan dengan pemerintah daerah.
"Yang sudah jalan perikanan, seperti kepiting, rajungan di Konawe dan diekspor ke Hong Kong. Kita sudah coba kepiting di Sulawesi Tengah dan berharap ada produk-produk lain, seperti esensial oil avocado, tepung pisang, dan lain-lain," kata dia.
Dia mengatakan pihaknya sudah memiliki daftar produk-produk tiap desa dari pusat data dan informasi Kemendes PDTT.
Lokusnya daerah-daerah tertinggal tapi tidak menutup kemungkinan dari desa-desa dan lokus lain karena di forum ini ada dari ditjen lain yang bisa terlibat proyek percontohan lain, supaya BUMDes terlibat dan langsung ekspor.
Dia mengatakan Kemendes PDTT berperan menciptakan ekosistem bagaimana memfasilitasi dan mempertemukan antara eksportir dan pemerintah daerah dan masyarakat.
"Saya optimis bisa tahun ini implementasi ekspor karena yang kepiting sudah siap. Harapannya pertengahan tahun ini sudah transaksi," kata dia.