Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Aceh Utara Fauzi Yusuf mengharapkan kehadiran Tim Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI dalam program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2019 dapat membangkitkan ekonomi kreatif di daerah setempat.
"Harapan kepada tim IKKON dapat mengangkat kembali sejarah dan ekonomi kreatif di Aceh Utara," kata Fauzi Yusuf dalam silaturahmi dan presentasi program kerja dengan Tim IKKON Bekraf RI di Pendopo Bupati di Lhokseumawe, Rabu (3/7).
Kata dia, Aceh Utara menyimpan banyak sekali potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan, baik yang berbasis sejarah, budaya, maupun hasil karya cipta yang bersumber pada kreativitas masyarakat lokal.
Menurut Fauzi, di antara produk ekonomi kreatif yang masih cukup tradisional di Aceh Utara adalah kerajinan anyaman tikar.
"Anyaman tikar masih kurang promosi dan kurang inovasi, mohon bimbingan dari tim IKKON Bekraf supaya berdaya saing dan bernilai jual," harapnya.
Bimbingan dan arahan dari tim profesional yang didatangkan Bekraf melalui program IKKON ini, kata Wabup Fauzi Yusuf, sangat berguna dan strategis dalam mengembangkan ekonomi kreatif daerah.
Dengan harapan agar perajin dan pelaku ekonomi kreatif yang ada di daerah itu menjadi lebih trampil, dan produknya akan memiliki daya saing, baik dalam skala nasional maupun manca negara.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdaginkop UKM Kabupaten Aceh Utara Fadhli, SE, dalam kesempatan itu melaporkan, Aceh Utara terpilih sebagai salah satu daerah sasaran program IKKON 2019 yang digagas oleh Bekraf RI.
Program ini mendatangkan para profesional bidang ekonomi kreatif ke daerah-daerah sasaran untuk berkolaborasi dengan pengrajin lokal.
"Yaitu di bidang desain interior, komunikasi visual, desain tekstil, desain produk, desain baju, arsitek, musik etnik, desain grafis, fotografer, dan juga videograer," jelas Fadhli.
Disebutkan, pada 1 hingga 13 Juli 2019 progam tim IKKON di Aceh Utara akan melakukan mapping atau pemetaan potensi ekonomi kreatif, 29 Juli hingga 11 Agustus 2019 melakukan perancangan karya.
Kemudian pada 26 Agustus hingga 12 September dilakukan purwarupa, dan terakhir pada awal Oktober direncanakan akan diadakan pameran pertunjukan kerajinan yang dirangkai dalam HUT Kabupaten Aceh Utara.
"Harapan kita nantinya dapat memberikan nilai tambah dan inovasi terhadap produk-produk kerajinan Aceh Utara, yang tentu saja tanpa menghilangkan kekhasan Aceh Utara," tegasnya.
Sementara Tim IKKON Bekraf RI dalam presentasi yang disampaikan oleh Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan, Amir Hamzah, SE, MM, memaparkan tentang gagasan tentang program IKKON yang mengusung konsep live in designer, yakni melalui kolaborasi antara profesional dan pelaku industri kreatif.
Program ini, sambung Amir Hamzah, telah dilaksanakan sejak 2016 di 15 kota di seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk menggenjot inovasi pada produk-produk kreatif Nusantara.
Hal ini dilakukan dengan cara menempatkan sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia, bertujuan untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.
Diki Iriawan, Mentor Tim IKKON Bekraf Aceh Utara yang juga masih dalam kesempatan itu menyebutkan, untuk 2019 ini selain Aceh Utara, terdapat empat daerah lain yang menjadi lokasi pelaksanaan IKKON, yaitu Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lombok Timur, Kota Kupang dan Kota Tomohon.
Di Aceh Utara, Tim IKKON akan melakukan mapping potensi ekonomi kreatif di sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Seunuddon, Syamtalira Aron, Paya Bakong, Matangkuli, Tanah Luas, Tanah Pasir, Muara Batu, Banda Baro, Nisam, Simpang Keuramat, dan Kecamatan Nisam Antara.
Acara silaturahmi dan presentasi program kerja Tim IKKON Bekraf RI turut dihadiri oleh pengurus Dekranasda Aceh Utara, Kadis Perdaginkop UKM, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Kepala Bappeda, para Kabag dan para Camat.