Samarinda (ANTARA) - Kaukus DPR RI Kalimantan yang dibentuk dengan jumlah 40 anggota bertujuan untuk mengawal rencana pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur.
"Diantara tujuan kami membentuk Kaukus DPR RI Kalimantan adalah untuk mengawal konsep dan implementasi pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)," ujar Hetifah melalui rilis yang diterima Antara di Samarinda, Sabtu.
Selain mengawal konsep pemindahan ibu kota negara, melalui kaukus ini diharapkan suara dan aspirasi dari Pulau Kalimantan bisa tersalurkan lebih baik sehingga sejumlah kebijakan dari pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan kepentingan masyarakat Kalimantan.
Adapun jumlah anggota DPR RI dari Kalimantan yang sebanyak 40 orang tersebut mewakili lima provinsi dan tujuh daerah pemilihan (dapil), yakni Dapil Kalbar I sebanyak delapan anggota.
Kemudian Dapil Kalbar II sebanyak empat anggota, Kalteng sebanyak tujuh anggota dan Kalsel I tercatat ada enam anggota.
Kalsel II sebanyak lima anggota, Kaltim sebanyak delapan anggota dan Dapil Kaltara sebanyak tiga anggota.
Dalam Rapat Paripurna DPR RI tanggal 16 September lalu, Hetifah yang juga Wakil Ketua Komisi X ini, Pimpinan DPR RI telah membacakan nama-nama anggota Panitia Khusus (Pansus) Pemindahan Ibu Kota Negara.
Sekarang sudah ada dua nama anggota kami yang tercatat dalam Pansus Pemindahan Ibu Kota, yakni Pak Syarif Al-Kadri dari Kalbar dan Pak Budi Satrio Djiwandono dari Kaltim. "Semoga saat pembahasan lanjutan nanti bisa bertambah," kata politisi Partai Golkar tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya Kaukus DPR RI Kalimanta diyakini intensitas komunikasi dari para anggota akan lebih terbangun dan lebih fokus sehingga dampak ke depan juga lebih baik ketimbang sebelumnya sehingga anggota DPR RI se-Kalimantan pun akan lebih diperhitungkan.
"Kami yakin dengan adanya persatuan perwakilan dari seluruh Kalimantan akan melahirkan kemajuan terhadap pembangunan. Meski kami berbeda-beda partai politik, tapi tujuannya sama, yakni untuk memperjuangkan Kalimantan agar lebih maju dan menjadi jendela masa depan Indonesia," kata Hetifah.