Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Provinsi Aceh, akan menjadi pusat ekonomi Aceh sehingga mampu mendongkrak perekonomian di kawasan ujung barat Indonesia.
Edib Muslim dari Dewan KEK Nasional pada Seminar Nasional KEK Arun yang digelar di Gedung Akademik Cunda Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh, Kamis, mengatakan, banyak harapan tentang pertumbuhan ekonomi apabila KEK Arun dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, pengelola kawasan harus mengoptimalkan potensi yang ada. Baik investor maupun pengembangan kawasan terhadap apa yang akan dikembangkan dan jenis usaha apa.
"Anggota konsorsium duduk membahas apa yang akan dilakukan. Intinya, yang tahu tentang optimalisasi asset yang ada dikawasan KEK ini adalah pengelola kawasan," kata Edib.
Sementara itu, mengenai penyerapan tenaga kerja apabila terlaksana dengan baik akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dari berbagai sektor pekerjaan yang ada.
Kawasan KEK Arun ini ditargetkan mampu menampung sekitar 40 ribu tenaga kerja, tetapi kemungkinan besar dapat lebih dari itu apabila berfungsi dengan baik, kata senior advisor dari sekretariat Dewan KEK Nasional ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Nasional KEK Arun Yulius Darma mengatakan, seminar itu digelar dalam rangkaian Dies Natalis Unimal ke-16. Tujuan seminar adalah memberikan pencerahan dan pengetahuan mengenai KEK Arun serta mendorong partisipsi semua pihak untuk bersama-sama membawa perubahan ekonomi Aceh kedepan.
Pembicara pada seminar tentang KEK Arun selain dari Dewan KEK Nasional juga diisi oleh Rektor Unimal, Bappeda Provinsi Aceh, Pelindo, PT Pupuk Iskandar Muda dan Pertamina, akademisi dan dari DPR-RI. Sedangkan pesertanya dari kalangan pelaku usaha, mahasiswa dan instansi pemerintah, kata Yulius Darma.