Banda Aceh (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebutkan peringatan 15 tahun tsunami bukan bertujuan membuka kesedihan dan luka, melainkan membangkitkan semangat guna meningkatkan keimanan dan sarana pembelajaran.
"Peringatan tsunami menjadi media pembelajaran dan membangun kesadaran agar peduli dengan pelestarian lingkungan dan selalu waspada terhadap segala jenis bencana," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Nova Iriansyah pada puncak peringatan 15 tahun tsunami Aceh. Kegiatan mengusung tema melawan lupa, membangun siaga ini dipusatkan di Pidie Convention Center.
Plt Gubernur mengingatkan Aceh dan sejumlah wilayah lain di Indonesia terletak di kawasan rawan bencana. Secara geografis, letak Indonesia merupakan titik bertemunya tiga lempeng tektonik, Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.
"Lempeng ini kerap bergeser menumbuk lempeng lainnya, sehingga berdampak terjadinya gempa bumi, bahkan berpotensi berulangnya tsunami. Ini bahkan tercatat sejak lama, dalam sebuah penelitian jejak tsunami purba di Gua Ek Leuntie, Lhoong Aceh Besar,” kata Nova Iriansyah.
Plt Gubernur Aceh itu menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada dunia internasional dan negara sahabat yang telah membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi, Aceh pascagempa dan tsunami 2004.
"Atas nama pemerintah dan rakyat Aceh, kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada lebih dari 150 negara sahabat dan NGO yang telah dengan sukarela membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi ," kata Nova Iriansyah.
Menurut Nova Iriansyah, bangkitnya Aceh pascatsunami tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam rekonstruksi dan rehabilitasi, membangun kembali Aceh lebih baik.
Proses tersebut melibatkan masyarakat di seluruh Indonesia dan dunia, negara sahabat, lembaga donor, kalangan NGO yang bahu-membahu atas dasar kemanusiaan menggalang solidaritas, pada sebuah tujuan kebangkitan Aceh.
Tidak hanya duka, kata Nova Iriansyah, bencana tsunami memberi banyak pelajaran. Masyarakat menjadi lebih tahu bagaimana saling membantu dan berbagi, bangkit membangun, saling menghargai. Bahkan menjadi lebih tabah dan beriman serta lebih tangguh menghadapi bencana.
“Puncaknya, Allah SWT menampakkan rahasia setelah tsunami. Puluhan tahun konflik Aceh pun berakhir damai. Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka menandatangani kesepakatan damai yang dikenal dengan MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005,” kata Nova Iriansyah.
Gubernur: Peringatan 15 tahun tsunami untuk bangkitkan semangat
Kamis, 26 Desember 2019 18:36 WIB