Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Sub Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Kerjasama Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Agus Salim bersama stafnya, Emma Rismawati, staf GIZ Perwakilan Jerman, Wahyu Wulandari, menyambangi SMK di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (01/02/2020).
Dalam lawatannya ke Aceh, Agus Salim turut didampingi Tim Ahli Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Azwar Thaib, Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Nara Setia yang sekaligus mewakili Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Kepala LPMP Aceh, Dr Muslihuddin, staf GIZ Perwakilan Jerman, Wahyu Wulandari, Kasubbag Tata Usaha UPTD Balai Tekkomdik Aceh, H. Zulkarnaini serta staf Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh.
Rombongan Kemenko Perekonomian mengunjungi SMKN 1, 2 dan 3 yang berlokasi di Jalan Sultan Malikul Saleh, Lhoong Raya, Banda Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Nara Setia menjelaskan bahwa kedatangan pejabat Kemenko Perekonomian Republik Indonesia tersebut merupakan rangkaian TOT TEFA yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian kerjasama dengan LPMP Aceh yang ikut melatih calon trainer TEFA untuk Aceh, pesertanya dari Widaiswara dan guru SMK terpilih.
"Pendidikan di Aceh secara khusus harus lebih baik lagi kedepan. Kunjungan pihak Kemenko Bidang Perekonomian ini kita harapkan adanya sekolah kejuruan yang ditunjuk sebagai pilot project dari Aceh," ujarnya berharap.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus memfokuskan pelaksanaan program pendidikan termasuk berupaya menerapkan sistem link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri.
Menurut Teuku Nara Setia, Dinas Pendidikan Aceh juga memfokuskan untuk mencetak lulusan SMK di Provinsi Aceh bermental wirausaha. Intinya bukan hanya sebagai pencari kerja, namun juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
"Nah, kita ingin membentuk mental generasi menjadi businessman, pengusaha, hingga konglomerat. Saat ini, kawasan yang paling stabil di dunia adalah ASEAN dan menjadi satu-satunya wilayah dengan pertumbuhan di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Sehingga kita harus optimistis. Karena penggerak dari pertumbuhan ekonomi itu bukan hanya bergantung pada fundamental, tapi juga sentimental," tuturnya.
Masih kata Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, pihaknya berkomitmen membangun kompetensi SDM yang memenuhi syarat di era industri 4.0 melalui strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan berfokus pada tiga lembaga kejuruan, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Balai Latihan Kerja (BLK), dan Politeknik.
"Dinas Pendidikan Aceh juga mendorong peran Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam kegiatan pengembangan SDM melalui kegiatan vokasi," katanya menambahkan.