Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Banda Aceh, Hj Nurmiaty AR mengajak kaum ibu-ibu terutama yang sudah berumahtangga di daerah setempat untuk mengatur pola belanja dalam waktu tiga sampai lima hari.
"Para ibu jika berbelanja, cukupkan sampai tiga hari dan bahkan lebih. Sejauh ini kan, kita mendengar banyak kasus penularan Covid-19 melalui uang kertas. Ini yang harus kita hindari," tegasnya di Banda Aceh, Ahad.
Ia menyebut, pembelian kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) harus secukupnya, dan dilakukan seminimal mungkin baik di pasar tradisional maupun ritel ketika melakukan transaksi guna mengantisipasi penularan wabah virus Corona.
Pemerintah telah mengeluarkan imbaun untuk tidak terlalu sering berkumpul dalam tempat keramaian, termasuk menghindari berbagai pertemuan melibatkan banyak orang dengan mengurangi aktifitas diluar rumah.
"Pola berbelanja seperti ini, bukan fenomena 'panic buying'. Melainkan was-was dalam mencegah penularan virus corona yang saat ini sedang merebak," terangnya.
"Namun pada dasarnya kita tetap tenang, tapi hal ini saya rasa perlu dilakukan untuk mendukung imbauan pemerintah terkait pencegahan penularan virus corona. Apalagi kan di pasar, tidak ada alat pendeteksi atau semacamnya," kata dia.
Isteri Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman tersebut mengharapkan kepada ibu-ibu, agar tetap menjaga keamanan diri dan keluarga dengan tetap mengikuti instruksi pemerintah terkait hal pencegahan.
"Selaku ibu rumah tangga, kita harus mengutamakan kebersihan. Setiap bepergian diharapkan untuk membawa 'hand sanitizer', memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun usai beraktivitas. Juga mohon para ibu-ibu agar aktif memantau keluarga, dan anak-anak untuk belajar dan tidak keluar rumah," sebut Nurmiaty.