Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe meningkatkan patroli di jalur "tikus" (jalur tidak resmi) perairan Selat Malaka, Aceh yang kerap digunakan para tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal saat pulang dari Malaysia, guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Penyisiran dengan menggunakan Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen I-1-70, Sabtu (11/4) dilakukan terutama di wilayah perairan Lhokseumawe dan Langsa untuk mencari kapal nelayan yang mengangkut TKI ilegal lewat jalur tikus.
Baca juga: Cegah COVID-19, Polantas Lhokseumawe periksa suhu badan pengguna jalan
Jalur tidak resmi itu akan diawasi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di laut, sekaligus melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen pelayaran kapal boat, agar tidak adanya penumpang gelap TKI asal Aceh dari Malaysia.
Prajurit Lanal Lhokseumawe juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan memberikan hand sanitizer serta menyosialisasi pencegahan COVID-19 terhadap para nelayan di sekitar Perairan Selat Malaka.
Baca juga: Cegah COVID-19, Polres Lhokseumawe bekali Polantas dengan APD saat bertugas
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Muhammad Sjamsul Rizal di Lhokseumawe, Senin mengatakan upaya tersebut dikarenakan maraknya TKI yang masuk ke wilayah Aceh.
Lanal Lhokseumawe ikut membantu pemerintah daerah, khususnya di wilayah perairan yang mempunyai tugas pokok di laut dengan peningkatan patroli menggunakan armada KAL Bireuen dan Sea Reader.
Baca juga: Anggota TNI di Aceh donor darah
“Kita juga sudah memerintahkan para Danposal untuk tingkatkan pengamanan dalam mengantisipasi dan mewaspadai TKI ilegal yang masuk ke wilayah perairan kita melalui jalur tikus. Jalur tikus yang biasa digunakan oleh penyelundup saat ini banyak dimanfaatkan menjadi jalur kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tidak dilengkapi dokumen resmi,” kata Rizal.
Dikatakannya, selain peningkatan pengamanan di pelabuhan resmi, personel Lanal Lhokseumawe juga meningkatkan penjagaan di jalur tikus yang banyak terdapat di perairan Aceh wilayah timur dengan patroli rutin menggunakan kapal Sea Reader serta penempatan pos penjagaan yang dilengkapi Radar IMSS dengan radius 30 mile untuk melacak adanya kapal ilegal yang rawan digunakan oleh TKI dari Malaysia.
"Patroli itu akan menjadi konsentrasi Lanal Lhokseumawe di tengah pandemi COVID-19. Dengan cara deteksi dini terhadap TKI yang baru kembali dari luar negeri melalui jalur resmi dan tidak resmi," katanya.
Dengan demikian, diharapkan seluruh TKI yang pulang dari Malaysia dapat diawasi. Jika terindikasi COVID-19, maka bisa ditangani dengan cepat sesuai prosedur.
"Lanal Lhokseumawe juga melakukan kerjasama dengan pihak stakeholder kemaritiman serta selalu berkoordinasi dengan imigrasi dan bea cukai untuk mengawasi serta mencegah masuknya pendatang dan barang ilegal lewat jalur laut," kata dia.
Selain itu, kata Danlanal, untuk mengantisipasi para personel tetap melaksanakan pemeriksaan dan pengecekkan suhu tubuh, kemudian memberikan sosialisasi ke mereka para nelayan untuk mewaspadai penyebaran COVID-19.
Danlanal juga mengimbau untuk masyarakat agar menyadari dan memaklumi serta harus meningkatkan kesadaran akan bahaya penyebaran COVID-19.
"Kita ikuti beberapa aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah kita. Selalu berdoa agar dijauhkan dan dihindari dari wabah COVID-19," kata Kolonel Laut (P) M Sjamsul Rizal.