Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menggagas program satu desa satu kedai kopi sebagai upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 sembari menyambut era adaptasi kehidupan baru.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat membuka pelatihan barista gratis yang dilakukan secara virtual, Rabu, mengatakan, potensi kopi yang ada di Provinsi Bengkulu harus dikelola dengan baik sehingga bisa menciptakan ruang usaha bagi masyarakat lokal.
Terlebih, kata dia, kopi Bengkulu sudah dikenal tidak hanya bagi penikmat kopi dalam negeri, tetapi juga di mancanegara, sehingga sangat memungkinkan untuk membuat program satu desa satu kedai kopi.
"Program satu desa satu warung kopi ini kita tahu saat ini setiap desa memiliki BUMDes, melalui BUMDes itu pemuda disana bisa membuka warung kopi yang dikreasikan seperti dilengkapi fasilitas wifi sehingga memancing orang untuk datang minum kopi," ucap Rohidin.
Gubernur Bengkulu menambahkan, pelatihan barista secara gratis ini dilakukan salah satunya untuk memotivasi anak muda Bengkulu agar melihat peluang usaha dari potensi kopi di daerah tersebut.
Selain itu, ia berharap program pelatihan ini dapat dijadikan ajang promosi kopi Bengkulu yang sesuai dengan standar penyeduhan kopi sehingga menghasilkan cita rasa kopi yang sempurna.
"Ini merupakan langkah kongkrit dalam mengangkat ekonomi para petani Bengkulu dan membudidayakan kopi Bengkulu di tengah masyarakat, maka kita ingin bisa melatih warga untuk bisa membuka lapangan kerja sendiri, seperti membuka kedai kopi," papar Gubernur.
Sementara itu, Project Manager Bencoolen Coffee Bengkulu Hery Supandi mengatakan, pelatihan barista secara virtual ini diikuti 152 peserta yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Hery Supandi memaparkan, dalam pelatihan ini pihaknya melibatkan barista senior yang sudah berpengalaman dan memiliki banyak prestasi dalam mengolah kopi.
"Hari ini pelatihannya dilaksanakan secara virtual dari para para mentor yang ada di Jakarta dan pada pelatihan berikutnya nanti akan dipilih 15 kelompok terbaik yang berhak mendapatkan bantuan modal usaha berupa paket gerobak dan alat seduh kopi," ungkap Hery.
Provinsi ini buat program satu desa satu kedai kopi
Rabu, 26 Agustus 2020 20:18 WIB